DAERAH  

Dua Ratus Warga Pagerbarang Antusias Hadiri Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting

TEGAL,NUSANTARAPOS,- BKKBN Pusat Promosi dan KIE Program Percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja Dr. Hj. Dewi Aryani, M.Si selaku Anggota Komisi IX DPR – RI. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Pagerbarang yang dihadiri oleh narasumber dari BKKBN Pusat, BKKBN Propinsi Jawa Timur dan BKKBN Kabupaten Tegal, Kepala Desa Pegerbarang dan para undangan dua ratus warga desa Pagerbarang pada hari Selasa (9/8/2022).

Dalam Sambutannya Dr. Hj. Dewi Aryani, M.Si selaku Anggota Komisi IX DPR – RI mengatakan Kabupaten Tegal ini juara dua stuntingnya paling tinggi, bayangkan saja kabupaten Tegal ini juara dua tapi juara dua karena stuntingnya paling tinggi. Juara dua stunting,” ujarnya

Balita kita yang stunting data terakhir ya sebelum mungkin nanti setelah acara gebyar posyandu harusnya ada data baru, data terakhir hampir 10.500 balita kita stunting dan jumlahnya ada lebih dari 135 ribu kepala keluarga di Kabupaten Tegal potensial stunting
bayangkan saja ngeri nggak makanya benahi dulu itu,” Ujarnya

Kenapa beberapa hari yang lalu saya juga melaksanakan pencanangan, pencanangan kawasan buah desa dan kawasan gisi desa. Ini adalah salah satu upaya supaya desa desa itu semuanya punya sumber gisi sumber nutrisi yang berkelanjutan, ” Ucapnya

Ada berita bagus buat kepala desa APBN akan menambah jumlah dana desa 2023 angkanya masih diutak atik antara 20 sampai 30 persen, tapi itu bukan untuk pembanguan infrastruktur fisik tapi untuk membangun infrastruktur sumberdaya manusia,” Ujarnya

Salah satunya untuk ketahanan pangan untuk penanggulangan stunting untuk Kesehatan dan pendidikan, jadi alokasi tambahan 20 sampai 30 persen jangan mikir untuk pembangunan fisik seperti selokan jangan jangan gitu lagi,” Ucapnya

Bahwa infrastruktur itu penting, pembanguan jalan itu penting tapi proporsional jangan semua Anggaran dana desa dihabiskan untuk pembangunan fisik, pembangunan non fisik ini penting ya,” Ujarnya

Ya jadi kemarin saya sudah bahkan mungkin di pagerbarang sudah ada desa desa yang menerima bantuan, bibit buah – buahan coba itu dirawat, diteruskan kalau perlu ditambah.

Kalau ada lahan desa yang tidak produktif bikin kolam ikan nila, bikin kolam ikan lele itu tidak mahal bisa dialokasikan dari dana desa, nggak perlu dari dana kantong pribadi pak kades.

Dirawat dipelihara lalu hasilnya bagaimana berikan kepada ibu hamil, manula, balita stunting, yang dari kalangan miskin dari kalangan tidak mampu,” niati ibadah insyaallah pak kades bisa melakukan itu lebih ringan.”

Pada saat panen diajak pamong pamong RT RW bareng – bareng Yo bareng bareng marani ibu hamil yang nggak mampu, bagaimana bahagia rakyatnya kalau didatangi sama kepala desa yang begitu.

Selain itu, saya merasa punya tangung jawab moral untuk menyampaikan banyak hal kepada kepala desa tokoh masyarakat dan sampai kepada masyarakat yang paling kecil, masyarakat yang paling kecil apa yang saya sampaikan optimisme, ” Ujarnya

Selalu saya berikan support moral kepada mereka kita harus optimis
selain optimis saya juga mengingatkan untuk ibadah. agar mereka hidup lebih optimis kehidupannya kemiskinannya juga mulai kita tata supaya mereka bisa berdaya lagi.

Maka fungsi kepala desa dan tokoh masyarakat ini ada secara nyata membangun desanya masing masing. kebanyang nggak kalau puluhan ribu kepala desa melakukan hal itu, nggak lama lagi Indonesia menjadi negara digdaya lebih hebat dari pada negara negara yang lain,” Ucapnya.

Pada kesempatan yang sama Nasri Yatiningsih, SE, MM Perwakilan BKKBN Propinsi Jawa Tengah Ketua Tim Pokja Adpin mengatakan stunting itu karena apa dimulai dari perencanaan berkeluarga kemudian merencanakan kehamilan,” Ujarnya.

Apa hubungannya dengan KB kita menghindari empat T. Jadi empat T itu penting apa itu empat T yaitu tidak terlalu muda, tidak terlalu tua, tidak terlalu sering dan tidak terlalu banyak. Karena apa untuk jarak yang terlalu dekat bisa mengakibatkan bayi stunting,” Ujarnya

Ya kemudian bagi yang ingin berkeluarga dipersiapkan sebaik mungkin diukur lengan nilanya, supaya nanti kalau sudah mau hamil sudah siap hamil sudah siap nikah otomatis sudah siap hamil itu ya,

Jadi Monggo para remaja persiapkan dengan sebaik baiknya supaya nanti tidak menghasilkan bayi yang stunting,” Harapnya

Dalam kesempatannya Ir. Khofifah, MM juga menyampaikan yang perlu kita kawal semua lewat posyandu nggih ibu ibu,” Ujarnya

Sudah pada ikut Bian apa dereng ada yang sudah ikut dan ada yang belum minta tolong dikawal oleh para kepala desa,” Ujarnya

Karena kita sedang berusaha keras menurunkan stunting dikabupaten Tegal yang angkanya menurut versi kementrian kesehatan mencapai 28 persen harapan pak presiden nanti 2024 menuju minimal 14 persen,” Tutupnya. (Aryo)