DAERAH  

Lintas 2 Komunitas ; ” Aku Bangga Dengan Pacitan”

PACITAN, NUSANTARSPOS, – Pada moment penting peringatan HUT Ke 77 Republik Indonesia (RI) tahun 2022, ternyata masih ada para peduli Pacitan menyempatkan diri memberikan beberapa sumbangsih pemikiran yang disampaikan melalui tanggapan dan komentarnya berkaitan jargon “Aku Bangga Dengan Pacitan”,

Diantaranya adalah Prof. Sudiono, Dr.Iman Darmawan, Bambang Marhaendra, Nursuhud, Hendri Antoro, Hayatudin, memberikan jawaban dari pertanyaan media  nusantarapos.co.id yang berdiri dan berkantor puśat di Pacitan.

Walaupun secara singkat-singkat Prof.R.Drs. Sudijono Sastroatmodjo, M. Si, menjawabnya melalui tulisanya. Pertama mengenai harapanya tentang Pacitan, “Pacitan memiliki SDM Dan SDA yang unggul.” tulisnya. Yang kedua mengenai apa yang difikirkan tentang Pacitan, menurut Profesor, “Mengoptimalkan potensi sebagai daya ungkit demi terwujudnya kemakmuran masyarakat.” tulisnya lagi. Soal ada apa dengan Pacitan dirinya menyampaikan, “Daya tarik yang luar biasa dalam banyak hal.” tutupnya.

Lain lagi dengan Dr. Iman Darmawan, M.Kes, Direktur RSUD Kab. Pacitan, dalam hal memberikan tanggapan tiga pertanyaan awak media dari nusantarapos. co.id dengan memberikan pandanganya secara global, “Perlu sinergitas dari semua Masyarakat untuk memajukan Pacitan, dari sumber daya manusia sampai ke manajemen harus bersatu untuk berbenah menuju kebangkitan Pacitan.” jelasnya.

Bambang Marhaendrawan, S. Pt., MM Kadis Kominfo Kab. Pacitan berharap,” Pacitan yang sejahtera dan bahagia. Menurut pemikiranya, Pacitan adalah luar biasa, semua ada dan yakin bisa. Ada apa dengan Pacitan ,” Pacitan sedang berproses untuk menjadi lebih baik.” tulisnya.

Sementara mantan anggota DPR RI dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) asli Pacitan dari PDIP, Nursuhud berharap, “Pacitan merupakan daerah dengan potensi alam yang hebat, pariwisata dan tambang harus dikelola dengan benar. SDM nya bagus tinggal melatih dengan pendekatan yang tepat. Pembenahan dalam pengelolaan pemerintahan harus dilakukan sekarang, terutama keterbukaan dan partisipasi rakyat yang masih lemah.”

“Kebiasaan berpikir kritis wajib ditumbuhkan dan jangan dianggap sebagai pengganggu.” ujarnya.

Menyikapi keberadaan dan membedah Kab.Pacitan tidaklah mudah, perlu kerja keras, seperti yang disampaikan Nursuhud, ” Bupati harus berani selalu mengundang kelompok-kelompok yang ada untuk berdiskusi secara terbuka dalam merancang dan menyelesaikan masalah ekonomi, sosial, pendidikan dan lain-lain. Tanpa dimulai dari masalah dasar tersebut, sulit untuk menciptakan kemajuan, jangan sampai terjebak hal- hal yang semu.”

Hal lain yang patut kita cermati adalah Tata Pramana dan Hargeng Praja, “Merupakan kesatuan falsafah daerah Kabupaten Pacitan sebagaimana tertuang dalam lambang daerah Kabupaten Pacitan yang memiliki makna tekad pemerintah dan masyarakat Pacitan untuk menciptakan pemerintahan yang arif bijaksana serta mampu mengayomi dan mewujudkan masyarakat yang adil makmur. ” ungkap mantan Kepala Kejaksaan Negeri Pacitan Hendri Antoro melalui tulisannya.

Dirinya ikut memberikan harapanya tentang Pacitan, yaitu,” Terwujudnya ‘Tata Pramana Hergeng Praja’. ” tulisnya. Dan perlunya hakekat ‘Tata Pramana Hergeng Praja’ masih menjadi pemikiranya kalau bicara soal Pacitan. Pacitan ada falsafah yang harus terus diperjuangkan, yakni Tata Pramana Hergeng Praja.”

Lain komentar, sebagai masyarakat Pacitan Drs. Hayatudin. MM turut meyampaikan harapannya saat ditemui di rumah kediamanya, “Pemda Pacitan harus berperan aktif menguasai kawasan pariwisata sepanjang jalur pantai selatan, mengamankan sumber daya air sehingga hutan lindung bisa dikelola sebaik mungkin dan melibatkan stake holder untuk bersinergi.”

Dalam fikiranya menambahkan, “Perlunya aset-aset daerah diidentifikasi, seperti jenis-jenis tambang dan diklarifikasi secara jelas. ” katanya.

Lebih lanjut apa yang ditanyakan awak media terkait ada apa dengan Pacitan dirinya buka suara.” Kalau dilihat dari potensi yang ada, Pacitan sangat universal baik yang ada di dalam tanah maupun dipermukaan.” ungkapnya.

Perlunya pencerahan atau semacam saresehan masyarakat Pacitan kedepan yang di fasilitasi Pemerintah Daerah. Ada apa dengan Pacitan? Apa fungsi dan peran Pacitan secara nasional bahkan internasional? Barangkali saresehan bisa dilakukan di Halaman ngajeng (Haljeng ) atau Halaman wingking (Halking) Pendopo Kab. Pacitan pada hari-hari tertentu sebagai rumah rakyat berdiskusi. (MUJAHID)