Begini Nih Cara Kreatif di Dunia Digital

Jawa Tengah, Nusantarapos.co.id –
Melalui program #MakinCakapDigital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendorong kreativitas masyarakat dengan memanfaatkan teknologi media digital. Bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (LNGD) Siberkreasi, g menggelar tema diskusi “Kreativitas Dunia Digital Sejak (27/3/2023).

Tiga pembicara dihadirkan untuk memaparkan akan pentingnya pengetahuan dan pemahaman terhadap dunia digital sejak dini, sehingga dapat memicu kreativitas masyarakat.
Ketiga pembicaraan itu adalah Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen Rira Meuthia, SE, Dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr Aminah Swarnawati, M.Si, dan Muhammad Dzaki Riana, trainer digital sekaligus praktisi social media marketer.

Awalnya Aminah Swarnawati menjelaskan arti kreatif yaitu kemampuan seseorang melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata yang belum pernah ada atau dalam bentuk baru atau kombinasi dengan hal-hal tersedia.
“Berpikir kreatif adalah berpikir yang menghasilkan metode baru, konsep baru, pengertian baru, perencanaan baru, dan seni baru,” kata Aminah.

“Berpikir kreatif juga disebut berpikir divergen atau lateral, yaitu menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak berhubungan,” tambahnya.

Dia menyebutkan ciri-ciri orang kreatif yaitu memiliki kepandaian, tidak harus jenius, memiliki kemampuan baik atau maksimal dalam menjalankan ide-idenya,” paparnya.

“Ciri-ciri lainnya, memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri, peka terhadap orang lain dan lingkungan di sekitarnya, kaya akan fantasi dan khayalan, dan lebih suka meninjau suatu permasalahan dari sisi berbeda,” jelas Aminah.

Meski begitu, lanjut Aminah, menjadi kreatif tetap harus beretika. Kreatif di dunia digital bisa dilakukan dengan membuat konten yang bermanfaat, dengan memperhatikan platform media sosial yang terseid, audiens, dan kontennya yang meliputi teks, suara, visual foto atau video, dan lainnya.

Kata Aminah, di era perkembangan teknologi seperti sekarang, untuk membuat suatu konten mudah dilakukan. Banyak aplikasi pendukung yang memiliki fitur canggih dan bisa digunakan melalui HP.

Dia pun memaparkan 10 etika dalam berinteraksi di dunia maya, yaitu menyadari akan keberadaan orang lain, berpikir sebelum berkomentar, menggunakan bahasa yang sopan dan santun, menjadi pembawa dalam diskusi yang sehat, dan tidak menyalahgunakan kekuasaan.

“Selain itu, menghormati waktu dan kuota orang lain, berbagi ilmu dan pengetahuan (inspiratif), menghormati privasi orang lain, memaafkan kesalahan orang lain, dan taat pada standar perilaku online,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen Rira Meuthia, SE mengatakan, berkembangnya teknologi media digital dapat berdampak buruk pada kehidupan berbagai dan bernegara.

“Dapat mengaburkan wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesatunan, menghilangkan budaya Indonesia, berkurangnya toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan, serta hilangnya batas-batas privasi dan pelanggaran terhadap hak cipta dan karya intelektual,” terangnya.

Meuthia juga mewanti-wanti, bahwa media digital bisa dijadikan panggung budaya asing yang ingin menggerus kebudayaan nasional Indonesia.

Dia menjelaskan, budaya bermedia digital merupakan kemampuan individu dalam membaca, mengurai, membiasakan diri, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.

Maka dari itu, katanya, diperlukan pengetahuan dasar nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya.

“Jika hal itu sudah diterapkan, maka kita dalam bermedia digital akan secara otomatis mempromosikan kebudayaan dan mempromosikan produk dalam negeri,” ujarnya.

Dia menekankan, hak asasi manusia menjamin setiap orang boleh mengakses, menggunakan, membuat, dan menyebarkan informasi atau apa pun di media digital. Tapi, ada pula tanggung jawab yang harus dijaga yaitu menjaga hak-hak atau reputasi orang lain, menjaga keamanan, ketertiban masyarakat, kesehatan dan moral publik.

“Dunia digital adalah dunia kita sekarang. Mari diisi dan dijadikan sebagai ruang yang berbudaya, tempat belajar dan berinteraksi, serta menjadi tempat bagi anak-anak kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa, hadir dengan bermartabat,” pungkasnya.

Cakap Bermedia Digital
Muhammad Dzaki Riana mengatakan individu yang cakap bermedia digital adalah individu yang mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan keras dalam lanskap digital, seperti mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital.
Dia pun mencontohkan cara yang akurat dan efektif saat melakukan pencarian di mesin pencarian Google. Perhatikan urutan kata saat mencari, gunakan tanda minus (-) untuk menyaring hasil pencarian Anda.

“Misalnya, di Manchester City (City), jika Anda ingin memfilter hasil yang terkait dengan tim sepak bola, lihat Manchester-Football,” jelasnya.

“Contoh lainnya, kita ingin mencari informasi dalam bentuk file berjenis pdf, maka kita dapat memberikan kata kunci seperti “mesin pencarian pdf”. Dengan filter ini maka hanya file berjenis pdf yang akan ditampilkan pada daftar pencarian,” sambungnya.

Sedangkan soal media sosial, Dzaki menyarankan agar memahami kelebihan dan kekurangan media sosial tersebut. Dia mencontohkan, Facebook yang jumlah penggunanya terbanyak di dunia. Namun, karena penggunanya terlalu heterogen sehingga informasi yang muncul terlalu beragam.

“Kalau Instagram, fiturnya menarik untuk meningkatkan kualitas gambar atau video yang diunggah. Tapi, jenis unggahannya terbatas gambar dan video saja. Sedangkan TikTok mendistribusikan informasi dalam bentuk video dengan cepat, sayangnya banyak digunakan oknum tak beretika untuk live. Dan, kelebihan YouTube durasi tayangan videonya tidak terbatas, tapi pop up iklannya banyak,” jelas Dzaki.

Sebagai informasi, adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.