Hadapi Kebijakan PPKM, Ini Tanggapan Mall Kota Malang

Suasana dalam Transmart MX Mall ketika pandemi (foto : Widya/Nusantarapos Eflata)

MALANG,NUSANTARAPOS,- Menjelang PPKM yang dilaksanakan 11-25 Januari mendatang, Pemkot menerapkan peraturan modifikasi dari Mendagri. Hal ini disampaikan oleh Walikota Malang, Sutiaji, usai Rakor Forkopimda (Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah).

“Kami sudah sampaikan kepada gubernur bahwa malang raya, memakai modifikasi, tidak sama sepenuhnya dengan instruksi Mendagri no 1 2021,” paparnya, Jumat (8/1/2021).

Dirinya menegaskan bahwa kota Malang akan ambil jalan tengah, yakni modifikasi PPKM. Jam buka operasional usaha dimulai pukul 7 pagi hingga 8 malam. Begitu juga dengan kuota cafe dan restoran,karena memang sebelumnya Mendagri mematok kuota maksimal 25 persen. Namun Pemkot Malang mengambil kebijakan sebesar 50 persen.

Hal ini menuai tanggapan dari berbagai pihak, termasuk pihak pusat perbelanjaan di Kota Malang. Salah satunya adalah Suwanto,  Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia. Dirinya mengaku dilemma dengan kedatangan PSBB di awal tahun ini.

“Dilema. Mau tidak mau, senang atau tidak senang, ya harus menerima. Apalagi sudah turun edarannya,” paparnya.

Bahkan, dirinya mengurangi jumlah stok yang hanya disediakan 25 persen. Hal ini juga berpengaruh terhadap jumlah omset.

Sementara itu, hal tersebut juga dirasakan oleh Transmart MX Mall. Satria Hamid, Vice President Corporate Communications Transmart Carrefour masih menunggu peraturan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

“Jadi prinsipnya kami dari transmart pastinya akan mematuhi kalau nantinya akan diberlakukan sesuai aturan. Karena kita juga sedang menunggu aturan payung hukumnya. Nanti diserahkan mekanismenya ke daerah masing-masing,” ujarnya.

Dirinya juga menegaskan apabila peraturan telah resmi, maka pihaknya akan merubah mekanisme distribusi stok barang.

“Mungkin pemerintah juga harus melihat ke lapangan. Karena kalau dari sisi kami, mall atau pusat perbelanjaan itu sudah menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat jadi proses klaster penuaran dari mall itu pastinya akan minim,” imbuhnya.

Meski demikian, Satria menegaskan bahwa pihaknya tetap gencar melancarkan berbagai strategi marketing. Seperti program menyambut imlek hingga layanan belanja dari rumah.

“Kita akan maksimalkan program promo yang lebih masif di toko, kita juga akan gencarkan intensifkan program belanja melalui onlinenya kita. Yang kita namakan THD (trans home delivery),” terangnya.

 

Pewarta : Widya Amalia