AHY di Usia 43 Tahun, Sang Nahkoda Tangguh di Tengah Gelombang

 

Oleh : Willem Wandik, S.Sos
(Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat dan Ketua Umum DPP GAMKI)

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai anak muda yang mewakili generasi milenial, mampu memimpin sebuah partai politik menengah di Indonesia, bukanlah sebuah posisi yang mudah. Sebab, dalam sebuah organisasi politik, seorang leader dituntut untuk bekerja penuh waktu memikirkan arah politik pembangunan negara.

Yang tentunya akan dihadapkan pada banyaknya ancaman, termasuk serangan sabotase dari kekuasaan yang tidak menyukai sikap kritis yang dipimpinnya. Dan terlebih lagi dalam padangan mereka, partai tersebut sering berseberangan pendapat dalam menilai “kebijakan kekuasaan”, sehingga dipandang menjadi ancaman bagi “interest dan citra” kekuasaan.

Sayangnya AHY, bukanlah anak muda biasa, yang tidak takut dihardik dan tidak takut diberi ancaman. Sekali lagi, kami telah menyaksikan AHY sebagai leader yang tangguh, gigih dalam berjuang, setia pada nilai-nilai idealisme yang diyakininya, termasuk, bagi AHY, partai politik itu seharusnya menjadi “rumah harapan bagi rakyat”.

Jika seandainya, AHY menyerah terhadap serangan “sabotase” dari kelompok kekuasaan yang menggunakan segala cara, untuk menggulingkan dirinya dari posisi Ketum. Sudah barang tentu, Partai Demokrat di hari ini akan berubah menjadi partai yang pragmatis, partai yang meninggalkan gelanggang perjuangan bersama rakyat, dan tentunya, akan di parkir sebagai partai yang hanya “duduk” mendengarkan penderitaan rakyat di seluruh nusantara.

Dalam momentum ulang tahun AHY yang ke 43, kami selaku representasi Partai Demokrat dari wilayah timur Indonesia, menghaturkan harapan dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar kiranya AHY terus diberikan kesehatan, dan kemampuan untuk memikul beban “tanggung jawab” perjuangan politik nasional. Yang di hari ini, telah kita saksikan bersama, sebagai hari-hari yang penuh dengan sikap saling curiga, kebencian antar golongan yang terus di narasikan dan dilindungi (tanpa tersentuh hukum), kondisi pandemi yang telah menguras isi tabungan rakyat selama 2 tahun. Rakyat kecil sedang menjerit kelaparan dan kehabisan bekal bertahan hidup, dan pada sisi lainnya, hilangnya rasa empati para pemimpin nasional terhadap kesusahan rakyatnya sendiri.

Sebagaimana, manifesto moral AHY ketika menghadapi masa-masa sulit gerakan sabotase PD beberapa bulan yang lalu, AHY sering mengatakan, “nahkoda hebat tidak lahir dari lautan yang tenang”. Semoga motivasi ini juga menular ke para pemimpin nasional yang di hari ini diberikan amanah untuk memimpin negeri, agar tidak duduk berpangku tangan, menyerahkan “mandat kekuasaan” yang diberikan oleh rakyat, kepada orang lain untuk menyelesaikan masalah negara.

Seperti AHY, dirinya sanggup membuktikan diri, sebagai pemimpin muda, yang tangguh menghadapi sebesar apapun gelombang yang menghantam armada yang dipimpinnya.

Kami pun berdoa, semoga rakyat di seluruh nusantara, dapat melalui masa masa sulit pandemi ini, dengan “keadaan yang masih waras” dan para pemimpin yang diberikan mandat mampu memikul beban tanggung jawab, untuk melindungi seluruh tanah tumpah darah republik yang kita cintai bersama.

HBD Mas AHY…
Ketum DPP PD…
Wa Wa…
Matur Nuwun…
Horas… 🙏🏾😇🙏🏾