TMMD  

Umur Bukan Halangan Bagi Kakek Bantu TNI Selesaikan Sasaran Fisik

Donggala,- Sudah tak selayaknya Kakek berusia 70 tahun ini ikut bekerja keras terutama dalam pengangkatan batu untuk pembuatan tanggul di area sungai Kura-Kura. Namun dengan nekadnya, M. Junai yang merupakan warga Dusun I Desa Bobo Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi ini membantu pengerjaan TMMD 104.

Padahal dari pihak satgas TMMD, Serka Fransko telah melarang agar kakek tua ini beristirahat dan hanya melihat saja pekerjaan para warga dan TNI.

“Padahal sebetulnya Kakek M.Junai ini sudah kami larang untuk ikut kerja bakti dalam pengerjaan jembatan ini, namun apa boleh buat beliau ngeyel dan tetap bekerja membantu kegiatan kami. Terpaksa juga kami menasehati kalau bekerja jangan mengangkat yang berat-berat,” Kata Serka Fransko, Jumat (8/3/19)

Sementara, M. Junai mengatakan,” Ya ini kan kemauan saya dan saya ingin sekali membantu pak TNI dalam mensukseskan TMMD ini. Saya masih kuat kok.”

Bersikerasnya Kakek M. Junai ini membuat tentara yang sedang melakukan pekerjaan dalam peletakkan batu ke dalam bronjong geleng-geleng kepala dan merasa kagum dengan kakek ini, karena di usianya yang tua masih punya tekad yang kuat membantu TNI.(EDTR)
31.TNI dan Warga Bertekad Selesaikan Pembronjongan Sungai Tepat Waktu
Donggala,- Pembronjongan Sekitar bibir sungai Kura-Kura dalam program TMMD 104 Tahun 2019, hingga hari ini, Kamis (8/3/19) baru 25 persen. Namun pihak TNI bersama warga akan terus bertekad menyelesaikan pembronjongan sungai sejauh 200 meter selesai sebelum program TMMD 104 di tutup dalam upacara penutupan TMMD.

Serka Fransco membenarkan jika pemasangan bronjong ini baru 25 persen.” Iya benar memang baru 25 persen. Namun kami sudah menjadwalkan jika pembangunan bronjong ini akan selesai tepat waktu,”Katanya, Jumat (8/3/19)

Lebih lanjut pihaknya sebagai satgas akan tetap melakukan pengedropan bahan sehingga nantinya tidak mengalami kekurangan bahan.

“Kita akan tetap melakukan pengedropan bahan karena yang kita kerjakan ini dalam pembronjongan sejauh 200 meter, jadi hal ini juga memerlukan bronjong banyak. Salah satunya untuk mengatasi kekurangan itu ya kita harus selalu bisa mengkalkulasi kapan bronjong dan batu ini akan habis. Jadi sebelum habis ya kita persiapkan,” Pungkasnya.(EDTR)