Cegah Pencemaran Lingkungan, Babinsa Koramil 0801/03 Arjosari Dampingi Pelatihan Peningkatan Sanitasi.

PACITAN,NUSANTARAPOS,- Untuk mencegah pencemaran lingkungan, Serka Indro Basuki Babinsa Koramil 0801/03 Arjosari Kodim 0801/Pacitan, melakukan pendampingan pelatihan terkait peningkatan kualitas sarana sanitasi jamban, bertempat di Desa Borang, Kec. Arjosari, Kab. Pacitan, Minggu (10/09/2023). 

Pelatihan peningkatan sarana sanitasi jamban sehat (hygiene sanitation) ini, selain demi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk stop buang air besar (BAB) sembarangan, juga sebagai upaya memberikan pengetahuan yang cukup akan pentingnya kesehatan lingkungan.

Sementara dampak serius dengan membuang kotoran di sembarang tempat bisa menyebabkan pencemaran lingkungan, karena menimbulkan bau yang tidak sedap. 

Selain itu, pembuangan tinja yang tidak dikelola dengan baik, dinilai akan berdampak mengkawatirkan terutama bagi kesehatan manusia dan kualitas air untuk rumah tangga maupun keperluan komersial.

Fungsi sanitasi jamban sendiri dari aspek kesehatan, dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan ataupun berkembangnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh kotoran manusia, seperti diare, muntaber, gatal-gatal dan lain sebagainya. 

Sementara itu, Babinsa Koramil 0801/03 Arjosari mengajak kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa memberdayakan pola hidup bersih dan sehat melalui Gerakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) agar terlindungi dari berbagai macam penyakit. 

“Melalui pelatihan ini diharapkan secara bertahap kesadaran masyarakat terus meningkat, sejalan dengan upaya program kesehatan lingkungan untuk mewujudkan Desa yang bebas dari buang air besar di sembarang tempat”, katanya saat melakukan pendampingan. 

Menurutnya, kegiatan ini juga merupakan bentuk terobosan dalam pemberdayaan masyarakat demi menekan peningkatan angka stunting di wilayah Pacitan.

“Selain menyangkut perilaku buang air besar masyarakat yang belum semuanya menggunakan jamban, juga dihadapkan pada masih banyaknya jumlah jamban yang tidak memenuhi standar”, ujarnya.

“Mempertimbangkan hal tersebut, maka sebagai upaya dalam peningkatan akses sanitasi, salah satu kegiatan yang dirasa penting adalah dengan memfasilitasi pelatihan bagi masyarakat terkait pembuatan sanitasi jamban yang benar”, pungkasnya.