Gubernur Khofifah “Evaluasi” PPDB Jatim,” Pacitan Belum?

NusantaraPos,-Seorang guru besar Universitas Gadjah Mada menulis surat terbuka kepada Presiden, terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang menghebohkan dunia pendidikan. Di belantara dunia maya khususnya melalui media sosial surat Prof Widyakanigara, nama sang guru besar, langsung menyulut kontroversi.

Profesor Widya menyimpulkan, sebagai mana hal surat bahwa PPDB Metoda Zonasi Gagal. “Metoda zonasi adalah metoda salah urus yang menjungkir-balikkan proses persaingan terbuka dan merampas kebebasan anak untuk memilih sekolah sesuai cita-citanya.  Ini sangat tidak mendidik dan tidak bermutu.

Yang terjadi,  hanya gara-gara rumahnya dekat dengan sekolah negeri favorit,  dengan nilai UN super jelek,  bisa diterima. Sedang calon murid yang nilai UN-nya super tinggi,  karena rumahnya jauh dari sekolah, tidak bisa diterima.

Metoda zonasi ini super konyol.  Mohon bapak Presiden memerintahkan Mendikbud untuk tidak ngotot menerapkan sistem zonasi dan segera menghentikannya.

Lambat atau cepat, dengan diberlakukannya sistem zonasi, kualitas sekolah akan menurun. Itu sudah pasti! Kita semua sepakat,  nilai UN adalah gambaran prestasi anak.  Maka, kita seleksi calon murid berdasar nilai UN.
Seleksi terbuka dan fair!

Bagi calon murid yang tidak bisa ditampung di sekolah negeri,  pemerintah harus menyalurkan mereka ke sekolah swasta sesuai pilihannya dengan membebaskan biaya administrasi,  terutama bagi calon murid dari keluarga yang kurang mampu.

“Masalahnya teramat sederhana,  mengapa harus dibikin ruwet dengan mengorbankan anak didik,” katanya.

Melihat polemik yang dahsyat itu, situs PPDB DIKBUD sempat down beberapa saat, karena metode zonasi yang disosialisasikan berdasar permendikbud. Namun pada pukul 07.00 WIB tampilan website kembali normal.

Meskipun Plt Kepala Dindik Jatim sempat menutup server situs pendaftaran PPDB SMA/SMK, tapi tampilan situsnya masih normal dan tak ada perubahan khususnya Kota Surabaya, seperti di kutip SURYA.co.id saat mencoba mengakses situs https://01.ppdbjatim.net pada Kamis (20/6/2019) pukul 06.30 WIB, tampilannya masih sama seperti sebelumnya dan tak ada perubahan.

Namun, ketika NusantaraPos meminta klarifikasi kepada Gubernur Khofifah, diperoleh jawaban, “Aplikasi PPDB sejauh ini berjalan lancar, mulai proses pendaftaran hingga perankingan. Apabila terdapat penyajian informasi yang masih belum nampak, misalnya setelah mendaftar tetapi belum muncul pada hasil perankingan, hal tersebut dikarenakan sistem yang masih melakukan proses pembaharuan data secara periodik sebagai bagian proses input data,” demikian di jelaskan melalui pesan WA.

Sementara untuk wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Timur, Khofifah menjawab, “Sebagian besar kab/ kot satu zona”.

Di tempat lain, ketika hal ini di mintaikan klarifikasi kepada Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pacitan, Drs. Daryono, MM menyampaikan, “Ya menurut sosialisasi yang kami terima PPDB pakai Zonasi. Saya tidak tahu kalau perkembangan terakhir ada perubahan. Kan di media lagi ramai ya.”( El_Bach)