Angka Stunting di Kabupaten Blora Masih 16 Anak

BLORA,NUSANTARAPOS,- Promosi dan KIE Program percepatan penurunan stunting terus dikerjakan baik dengan menyasar warga ibu-ibu, bapak-bapak dan juga generasi muda agar dapat mengetahui bagaimana penyebab dan cara mengatasi permasalahan stunting dimana angka stunting di Indonesia saat ini masih diangka 24 persen. Oleh karena itu penurunan stunting perlu segera diselesaikan yang salah satunya dengan cara sosialisasi.

Edy Wuryanto, anggota DPR RI Komisi IX, untuk ikut serta dalam upaya penurunan stunting ini bahkan melakukan sosialisasi di Kelurahan Ngelo, Kecamatan Cepu berkolaborasi dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Perwakilan Camat Cepu Budiman, Jumat (11/11/22) dalam sambutannya mengatakan, “Kami khususnya Kecamatan Cepu bangga kedatangan tamu. Ternyata BKKBN Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Blora dan Cepu sudah bergerak. Bahkan bupati sudah mensuport. Kami juga dari swadaya masyarakat terus bergerak. Saat ini kami bukan lagi penanggulangan namun justru percepatan. Semua sudah bergerak untuk menjadikan Kabupaten Blora menjadi zerro stunting.”

Stunting ini lanjutnya tidak bisa dikerjakan sendiri namun juga perlu dukungan dari pemerintah sehingga percepatan penanganan stunting ini benar-benar terlaksana dengan baik.

“Mudah-madahan nanti untuk di Kabupaten Blora dan Kecamatan Cepu dapat bersama-sama mengatasi stunting,” harapnya.

Tri Yuli Setyowati mengatakan, “Pak Edi ini benar-benar yang ikut peduli dengan Kabupaten Blora. Bahkan disaat pandemi beliau membantu.”

Ia pun menghimbau agar anak-anak yang terdapat stunting jangan dikucilkan tetapi harus diperhatikan. “Seperti halnya dengan instruksi Bapak Presiden RI angka stunting harus dapat diturunkan hingga diangka 14 persen. ”

Dirinya juga menerangkan bahwa di Kelurahan Ngelo ini masih ada 16 kasus stunting. “Pernikahan di sini masih banyak yang nikah sebelum usia nikah. Saya titip untuk pergaulan anak-anak diperhatikan dan diawasi. Semoga bapak-bapak mulai memperhatikan putrinya yang akan menikah baik kesehatannya, 3 bulan sebelumnya datang ke puskesmas,” himbaunya.

Begitu juga dengan sambutan Edi Wuryanto, dia menjelaskan bahwa angka stunting harus segera diselesaikan sehingga pada tahun 2045 nanti bangsa Indonesia dapat memperoleh demografi emas yang menghasilkan sumber daya manusia cerdas dan kuat sehingga ekonomi bangsa akan kuat.(ARSO)