NUSANTARAPOS || Pada hari Rabu, 9 Agustus, tragedi mengguncang proses kampanye pemilu di Ekuador ketika kandidat presiden Fernando Villavicencio tewas ditembak selama kegiatan kampanyenya di Kota Quito. Villavicencio, yang menduduki peringkat kelima dari delapan kandidat presiden dalam jajak pendapat dengan dukungan sebesar 7,5 persen, adalah seorang kritikus keras mantan Presiden Rafael Correa.
Villavicencio dikenal karena kritik-kritiknya terhadap pemerintahan sebelumnya dan divonis 18 bulan penjara atas tuduhan pencemaran nama baik terkait pernyataan yang dia buat tentang mantan presiden tersebut. Kejadian tragis ini mencerminkan situasi yang tegang dan penuh risiko selama proses pemilu di Ekuador, dilansir dari laman Antaranews.com Jum’at (11/8/2023).
Kematian Villavicencio mengguncang dunia politik Ekuador dan menimbulkan keprihatinan atas keamanan selama kampanye pemilu. Otoritas Ekuador harus segera menyelidiki insiden ini secara menyeluruh untuk menemukan pelakunya dan memastikan keamanan proses pemilu yang adil dan damai. (*)