DAERAH  

Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono Hadiri Sarasehan Petani dan Eksportir Vanili

PACITAN, NUSANTARAPOS,- Petani Vanili di Pacitan mulai diberdayakan lagi dengan dukungan Eksportir. Kamis (4/1/2024), beberapa kelompok petani mengadakan saresehan yang dihadiri Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono, Kadis Pertanian dan beberapa undangan lainnya.

Pada kesempatan ini kelompok petani vanili se-Kab. Pacitan yang diwakili Ketua Asosiasi Griya Vanili, Hadi Cahyono SE, MSi melakukan MOU dengan Eksportir disaksikan oleh para undangan yang hadir pada acara saresehan tersebut di Gedung Karya Darma. Ke depan petani vanili akan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) di 12 kecamatan yang ada di Pacitan.

Hal itu mendapat dukungan Kepala Dinas Pertanian Kab. Pacitan Sugeng yang ikut Hadir.

“Komitmen kita mengendalikan bagaimana petani bisa bermitra. Bagaimana teknisnya budidaya Vanili dan menyikapi tengkulak. Ketika kita sudah komitmen dengan mitra kita harus konsekuen. Kalau kami dari Dinas berterima kasih dengan Gria Vanili Nusantara yang sudah berupaya memacu semangat petani, ya nanti akan kami support,” ujar Kadis Pertanian Sugeng.

Lain halnya Ronny Wahyono di tengah kesibukannya yang menyempatkan diri menghadiri undangan di acara saresehan, saat diberi waktu sebagai gongnya di acara ini oleh Hadi Cahyono memberikan masukannya.

“Sebelum kita bicara soal vanili dan soal menyatukan harga, yang saya tanyakan yang lebih fokus itu apa dulu ? Kadang petani itu juga musiman. Jadi disaat petani panen harga pas turun. Monggo, pemerintah daerah menetapkan dulu sehingga pemerintah daerah benar-benar penghasil vanili, jadi jangan disaat sekarang semangat tapi besoknya hilang lagi. Kalau sudah komitmen ya kita tata semuanya,” katanya.

Ronny memberikan contoh, di Gorontalo pada waktu Gubernurnya Pak Fadel Muhamad jagung menjadi pilihan sehingga sampai daerah lain menjual jagung ke gorontalo untuk memenuhi kuota ekspor jagong dari Gorontalo. Di negara Vietnam negaranya kecil tapi hasil pertaniannya besar di pacitan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nya 27 % dari pertanian tapi pertumbuhannya lambat, kalau kita menginginkan vanili mari kita kembangkan vanili semua.

Di tempat terpisah, Kemis nama petani vanili dari Kec. Nawangan Sesa Gondang menceritakan, “Masalah harga vanili yang penting petani itu bisa senang dan harga itu standar yang kedua ada pendampingan misal harganya nanti di sosialisasikan, jadi tidak di monopoli dengan pengesup luar. Harga vanili dulunya stabil terus turun akhirnya petani emosional terus di rusak kembali dan sekarang petani vanili baru merintis khususnya di desa gondang,” paparnya.

Masyarakat petani vanili di Kab. Pacitan berharap berdirinya Asosiasi ini berkelanjutan, tapi perlu di ingat, menghitung PDRB dengan tujuan agar petani vanili bisa dibantu melalui kebijakan daerah atau perencanaan, evaluasi hasil pembangunan, memberikan informasi yang dapat menggambarkan kinerja perekonomian daerah itu juga penting. (Mujahid)