Pelajar Bahasa Asing Keluhkan Beban Belajar Daring, Ini Tanggapan Dosen Mandarin UM

MALANG, NUSANTARAPOS,-Banyaknya keluhan dari orang tua siswa dan pelajar terkait pembelajaran daring membuat Dosen Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang (UM), Amira Eza Febrian Putri, S.Pd., MTCSOL. menanggapi hal tersebut. Amira mengungkapkan memang pembelajaran daring yang serba tiba-tiba membuat baik guru maupun murid tidak siap menghadapinya.

“Pembelajaran daring ini serba mendadak karena adanya pandemi. Jadi guru mau tidak mau harus beradaptasi dan mengubah metode pembelajaran dengan menyesuaikan situasi. Selain itu juga keterbatasan pengetahuan tentang teknologi yang dapat menunjang pembelajaran daring. Ini yang menjadi kesulitan guru selama ini,” paparnya, melalui WhatsApp kepada wartawan Nusantarapos (22/8).

Sejauh Amira observasi di lingkungan sekitarnya, permasalahan paling banyak datang dari metode belajar yang tidak efektif. Apalagi dalam mata pelajaran bahasa mandarin.

“Keluhan paling banyak ya kuota habis, tugas menumpuk,” paparnya.

Amira akhirnya menggelar pelatihan Pelatihan Perancangan Soal Berbasis Teknologi untuk Menunjang Pembelajaran Daring yang diikuti 16 guru se-Malang Raya 14 Agustus lalu. Dirinya memberikan inovasi metode belajar daring yang lebih menyenangkan untuk siswa belajar bahasa Mandarin. Pesertanya antara lain SMA Negeri 1 Turen, SMA Negeri 1 Pagak, SMAN 1 Malang, SMA Islam Kepanjen, SMKN 2 MALANG , SMA Laboratorium UM, SMAN 2 Malang, SMA Laboratorium UM, SMK Multimedia Tumpang. Dengan antusias para guru mengikuti pelatihan ini untuk menemukan metode belajar daring yang tepat dan menyenangkan.

“Seharusnya pembelajaran daring membuat mereka (murid,red) merasa bermain. Menggunakan aplikasi pembuat soal yang bisa menarik minat siswa secara daring,” tambahnya.

Memang, sebelum ini tidak ada pemanfaatan pembuatan soal melalui aplikasi. Hanya penugasan yang dibebankan kepada siswa. Hal ini juga berdampak pada efektifnya pembelajaran bahasa mandarin.

“Daring itu kan membatasi pengajar berinteraksi secara langsung dengan siswa, sedangkan bahasa asing itu harus berintetaksi,” tambahnya.

Beberapa aplikasi pembuatan soal pembelajaran daring yang bisa digunakan antara lain Quizizz, Proprofs, i Spring Suite. Amira juga menegaskan bahwa guru bahasa asing khususnya bahasa Mandarin harus bisa lebih inovatif.

“Kita harus memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Buat pembelajaran lebih inovatif,” imbuhnya. (widya)