TULUNGAGUNG,NUSANTARAPOS,-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung tahun 2022 mendatang lebih fokus dalam penyelesaian vaksinasi Covid-19 dosis dua. Hal ini disebabkan vaksinasi dosis pertama ditargetkan sudah mencapai 70 persen dari sasaran atau mencapai herd immunity pada pertenganan Desember 2021.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tulungagung, Didik Eka. Minggu (12/12) mengungkapkan sudah menyiapkan ratusan ribu vaksin Covid-19 untuk vaksinasi dosis dua atau lengkap. “Vaksinnya yang untuk dosis dua sudah ada. Awal tahun depan sudah bisa disuntikkan bagi yang waktunya dosis dua,” ujarnya.
Menurut dia, vaksin Covid-19 di Dinkes Tulungagung cukup tersedia bagi warga Tulungagung. Bahkan saat ini dalam sehari vaksin yang disuntikkan mencapai 7 ribu sampai 9 ribu dosis per hari.
“Karena itu, capaian 70 persen vaksinasi dosis pertama ditargetkan dapat tercapai pada pertengahan bulan Desember ini. Sekarang untuk dosis pertama sudah sebesar 67 persen lebih, tinggal dua persenan lagi,” paparnya.
Didik Eka berharap sebelum Natal dan Tahun Baru (Nataru) Kabupaten Tulungagung sudah dapat masuk dalam PPKM level 1. Apalagi capaian vaksinasi warga lanjut usia (lansia) juga hampir sebesar 60 persen.
Data terbaru capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tulungagung menyebutkan, untuk vaksinasi dosis satu sebesar 67,08 persen dan untuk vaksinasi dosis dua sebanyak 46,44 persen. Sementara untuk lansia mencapai 57,72 persen.
Selanjutnya Didik Eka mengungkapkan pengelolaan rantai dingin vaksin Covid-19 di Kabupaten Tulungagung berjalan baik. Sampai saat ini tidak ada vaksin Covid-19 yang sampai kedaluarsa sebelum disuntikkan pada warga.
“Tidak ada vaksin yang sampai rusak. Hanya ada vaksin yang tidak bisa dipakai karena terjatuh. Ini terjadi karena nakesnya mungkin lelah hingga membuat botol vaksinnya terjatuh dan pecah sehingga tidak bisa disuntikkan,” paparnya.
Namun demikian, pria berkacama ini menyatakan vaksin yang jatuh tersebut jumlahnya tidak banyak. Cuma 55 dosis dari hampir satu juta dosis vaksin.
“Prosentasenya sangat kecil. Kami dari Dinkes Tulungagung pun langsung membuat laporan ke Kemenkes agar digantikan dengan vaksin yang baru,” pungkasnya.