DAERAH  

Arief Susilo; Dawuh Kiyai Itu dengan Khitah

PACITAN, NUSANTARAPOS, – Maraknya istilah ” Dawuh Kiyai” di masyarakat jelang Pilkada Pacitan menimbulkan pro dan kontra kepada calon pemilih Bupati dan Wakil Bupati maupun dikalangan warga NU sendiri, bahkan masyarakat pada umumnya.

Tentu saja istilah tersebut menjadi perbincangan yang hangat di saat pelantikan anggota Pagar Nusa yang saat itu ikut dihadiri oleh Gus Hasib Hasyim sebagai dewan khos Pagar Nusa Pacitan. Bahkan kehadirannya tersebut tidak mau dicampur adukkan dalam masalah politik.

Hal ini diungkapkan Ketua Pagar Nusa Pacitan Arief Susilo S.Pd. I, Sabtu (3/10/20) tentang pro kontra Dawuh Kiyai dan salam dua jari yang beredar di media,” Pagar Nusa itu lembaga atau banom NU yang bersifat netral. Jadi kehadiran Ketua Pagar Nusa Propinsi itu karena adanya pelantikan pengurus di Pacitan, tentu hanya penguatan jaringan, selain itu muatan politik tidak ada. Beliau berharap, bagaimana Pagar Nusa Pacitan berkembang bisa memunculkan pesilat-pesilat untuk mengikuti kejurnas dan lainya.”

Sedangkan mengenai hal mengacungkan salam dua jari, oleh Ketua Pagar Nusa Jatim K.H Abdul Mukhid bersama Masruri Abdul Ghoni dikatakan,”Itu kemungkinan tidak tahu, tidak faham, beliau turba keliling Jawa Timur mulai Banyuwangi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, beliau tidak sampai berfikir kearah politik karena beliau bukan orang Pacitan. Kalau mengenai dawuh kiyai, kami memahami itu dengan’ khitah NU’. Seperti masalah Kebangsaan, Pancasila, Binika Tunggal Ika, Menjaga NKRI, Pagar Nusa sebagai garda terdepan.”

Di sisi lain, dari wakil Ketua Tanfidz PCNU Mutongin melalui selulernya mengatakan, ” Kehadiran saya di pelantikan Pagar Nusa mewakili Ketua PCNU Pacitan untuk memperkuat jaringan organisasi biar ngremboko , termasuk Pagar Nusa punya komitmen dengan NU.”

Ia juga menegaskan,  keterkaitan acara yang bersamaan dengan menjelang Pilkada dirinya tidak menyinggung itu. (MJ)