Mengenang Tujuh Hari Kepergian Ani Yudhoyono di Mata Kader Demokrat

Willem Wandik sedang menyalami Soesilo Bambang Yudhoyono saat malam ketujuh Ani Yudhoyono di Cikeas.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Tak terasa kepergian Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo atau lebih dikenal Ani Yudhoyono telah memasuki hari ke tujuh. Acara tahlilan pun telah dilangsungkan di kediaman almarhumah di Cikeas bersama keluarga besar Presiden RI ke 6 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Jumat (7/6/2019) malam.

Sepeninggal Ani Yudhoyono semalam sepekan tersebut tersisa kenangan yang tak terlupakan bagi keluarga, kerabat, rekan bahkan kader Partai Demokrat. Salah satunya yang sangat kagum dengan sosok beliau adalah Willem Wandik yang merupakan anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat.

Melalui pesan singkatnya, Willem mengatakan belum lama rasanya kemarin kita semua masih sempat mendengar canda tawa beliau. Rilisan berbagai aktivitas Ibu Ani selama berobat di Singapura dapat kita saksit melalui media sosial instagram pribadi beliau.

“Tidak terlihat pertanda bahwa Ibu Ani akan pergi secepat ibu. Sosok beliau menjadi trending topik pembicaraan di media sosial jagad maya Indonesia selama hampir beberapa bulan lamanya. Bahkan sempat menjadi jeda bagi pembicaraan politik saat pilpres yang sempat memanas menjelang 17 April lalu,” katanya.

Willem Wandik bersama tamu lainnya saat tahlilan tujuh hari wafatnya Ani Yudhoyono.

Lanjut Willem, sosok Ibu Ani dikenal sebagai tokoh perempuan yang tangguh dan disiplin, sudah barang tentu, penyakit “cancer leukimia” yang dideritanya. Sontak mengundang simpati dari kalangan luas, termasuk dari rakyat Indonesia, yang selama ini pernah merasakan karya-karyanya bersama Presiden RI ke 6 selama menjadi Ibu Negara 10 Tahun.

“Dimasa-masa sakitnya, Ibu Ani tetap menunjukkan rasa tegarnya dihadapan pewarta media, dan tidak satupun menunjukkan ekspresi sedang mengalami sakit yang serius. Memang tampak diraut wajah Ibu Ani, muka yang pucat pasi, namun terpancar jiwa yang kuat dan penuh cinta karena selalu ditemani oleh suami tercinta Bapak SBY, putra-putri dari pasangan masing-masing yang mencintai beliau, disertai kehadiran cucu kesayangan yang juga selalu setia mendampingi beliau di rumah sakit,” ungkapnya.

Perasaan itu, tambah Willem, masih terasa begitu tajam, Ibu Ani masih hidup beberapa hari yang lalu. Memang yang kami dengar, dari Indonesia, Ibu Ani sempat mengalami kondisi kritis, namun kami semua para kader PD, dan rakyat Indonesia, tidak henti-hentinya mengucapkan doa, kasih dan cinta kami kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar tetap memberikan kesembuhan kepada Ibu Negara RI ke 6 tersebut. Karena Indonesia masih membutuhkan pikiran-pikiran seorang Ibu, perempuan dan srikandi pemberani, yang pantang menyerah, melawan sakit dan juga menjadi inspirasi banyak orang di negeri ini.

Willem Wandik berpose di dekat foto Ani Yudhoyono dan SBY.

“Saat ini, kepergian Ibu Ani sudah menggenapi hari ke-7, namun, jiwanya masih terasa hidup hingga saat ini. Inilah makna terpenting dari kehidupan seorang tokoh bangsa, yang di sepanjang hayatnya, pernah melakukan banyak hal untuk negara dan rakyat banyak. Kepergian Ibu Ani, membawa nama harum, dan doa dari jutaan anak negeri yang merasa kehilangan sosok Perempuan tangguh,” urainya.

Hari ini, sambung Willem, kita semua tidak sedang mengenang kematian seorang tokoh bangsa, melainkan sedang mengingatkan diri kita semua, sebagai manusia, dan juga peran yang Tuhan berikan kepada kita. Sekecil apapun itu, bahwa, hanya kebaikan lah yang akan dikenang oleh generasi sesudah kita wafat.

“Maka dari itu, jangan pernah berputus asa untuk selalu menebarkan optimisme, kebaikan selama kita hidup. Bahwa kematian hanyalah jalan lain dari kehidupan ini, agar kita semua lebih mengasihi sesama. Terimakasih, atas inspirasi hidup, yang telah diberikan oleh Ibu Ani. Selamat jalan Ibu Negara RI ke 6…Ibu Ani Yudhoyono…wa wa,” pungkas Ketua Departemen PU & PK DPP Partai Demokrat itu.