DAERAH  

Harga Kuliner Diketok, Bisa Rusak Nama Baik Pariwisata di Pacitan

PACITAN, NUSANTARAPOS, -Suasana lebaran tahun 1443 Hijriyah membuat tidak nyaman bagi penikmat kuliner di Pacitan dan menimbulkan Pro – Kontra dimata pengunjung pariwisata karena soal harga makanan maupun minuman yang dijual yang diperkirakan tidak sesuai.

Padahal Kepala Dinas Pariwisata Kab.Pacitan Jum’at (6/5/2022) menyampaikan ke publik sudah berupaya mengantisipasi harga di suasana lebaran tahun ini dan sudah merasa mewanti – wanti kepada pedagang dengan harga yang standart. Namun kenyataannya di lapangan masih saja terjadi harga aji mumpung dan masih melebihi harga standart sehingga wanti – wanti yang ditujukan kepada pedagang tidak efektif.

Soal harga makanan dan minuman yang dinilai masyarakat memberatkan ini bahkan sempat menjadi Obrolan Wong Pacitan (OWP) yang tentunya perlu disikapi oleh Pemkab Pacitan seperti halnya beberapa tanggapan dibawah ini ;

“Mahalnya kagak kira – kira ini, yang membuat wisatawan hengkang karena oknum seperti ini membuat harga seenak udelnya sendiri, pihak pariwisata harus menegur pedagang yang nakal,” tulis Aris, Jumat (6/5/22) dalam group obrolan.

Bahkan Prayit memberikan jawaban, “Ya itu tadi Lo, dipasang harga menu disetiap warung makan. Jadi harga berapapun selama harga diketahui didepan nggak ada masalah, biar wisatawan menyesuaikan kantongnya. ”

Prayit menambahkan, untuk masalah harga itu biar pasar yang nentuin, dipinggir jalan sama ditempat wisata ya beda to harganya, harga jelas beda beda, tempat juga mempengaruhi.

Sementara, menurut Burhanudin di Punung saat ketemu dengan rombongan wisata dari Yogya juga mengeluhkan harga Mamin di area wisata pantai salah satunya Watukarung dimana harga Es Campur dawet untuk harga satu gelas sampai Rp. 20.000 per gelas.

Dengan harga yang tidak wajar inilah bisa berakibat akan ambleknya jumlah wisata yang datang di Pacitan.

Penulis: MujahidEditor: JOKO