Kalikajar II Masih Tinggi Angka Stuntingnya

WONOSOBO,NUSANTARAPOS,-Kurus dan pendek ukuran di KMS di bawah garis merah harus hati-hati dan waspada karena itu merupakan jenis stunting, karena ciri stunting adalah kurus dan pendek namun bukan berarti pendek harus stunting, kata Dyah Retno Sulistyowati, S. STP (Kepala DPPKBPPPA Kab. Temanggung) saat sosialisasi percepatan penurunan stunting di Wonosobo, Sabtu (5/11/22).

Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Wonosobo ini, dirinya mengatakan bahwa di Kabupaten sudah dibentuk tim TPK untuk pendampingan ibu-ibu hamil serta calon pengantin.

“Kita di Kabupaten Wonosobo sudah membentuk TPPS Desa atau kelurahan dalam upaya percepatan penurunan stunting,” katanya.

Selain itu dirinya melanjutkan bahwa di Kabupaten Wonosobo juga sudah ada tim audit kasus stunting dan pendamping keluarga yang merupakan kader kesehatan, kader PKK dan kader KB yang tugasnya mendampingi keluarga beresiko stunting.

“Disetiap desa sudah di bentuk agar keluarga ibu hamil dan yang punya balita tetap sehat dan tidak kekurangan gizi sehingga tidak stunting,” jelasnya.

Untuk di wilayah Wonosobo, dari 24 puskesmas yang tersebar, terang Dyah angka stunting tertinggi adalah Kalikajar II dimana di puskesmas tersebut prosentasinya 26,3 persen. Oleh karena itu dengan adanya sosialisasi ini diharapkan warga Wonosobo dapat sadar akan bagaimana cara mengatasi stunting.(ARSO)