Tambah Anggaran, Sampel IKU Akan Diambil Tiap Kecamatan di Trenggalek

Trenggalek, Nusantarapos.co.id – Anggaran untuk penanganan kualitas udara diproyeksikan bertambah, dengan memperluas target sasaran di setiap kecamatan. Hal itu disampaikan Komisi IV DPRD Trenggalek dalam menyiroti penilaian Indeks Kualitas Udara (IKU) dimana hanya ada dua kecamatan yang tersusun karena terhambat anggaran.

Pada momen tersebut, komisi IV akan membahas IKU dengan OPD terkait (DPKPLH), apakah model zona IKU bisa mewakili rata-rata IKU atau tidak, serta penghitungan ideal kebutuhan anggaran pengambilan sampel IKU.

“Kamis mendorong pengalokasian anggaran IKU ditambah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024,” kata Sukarodin selaku Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Selasa (29/8/2023).

Disampaikan Sukarodin, baginya yang terpenting adalah ketersediaan anggaran dalam melaksanakan program tersebut. Apalagi jika di targetkan di setiap kecamatan itu ada, agar semua masyarakat mengetahui kualitas udara di Trenggalek itu memiliki keamanan sejauh apa.

Jadi, IKU ini akan menjadi acuan kepastian bahwa masyarakat bisa mengetahui tingkat polusi udara yang dihirup-nya sehari-hari. Apabila ternyata ada wilayah yang memiliki IKU rendah, maka pemerintah segera bertindak supaya lebih meningkatkan upaya menjaga lingkungan.

“Kalau terus kualitas udara jelek, disosialisasikan atas dasar hasil penelitiannya itu, agar masyarakat mengerti bahwa menjaga lingkungan itu penting,” ungkapnya.

Sejauh ini diketahui bahwa, pengambilan sampel IKU berdasar empat unsur, transportasi, permukiman, perkantoran, dan industri. Sedangkan pengambilan sampel masih sebatas dua kecamatan, yakni Kecamatan Trenggalek dan Watulimo.

Padahal, seharusnya sampel IKU lebih luas, atau paling tidak dibagi jadi beberapa zona yang dapat mewakili IKU di beberapa kecamatan. Misal zona Kecamatan Karangan, Tugu, dan Suruh, berikutnya zona Kecamatan Pogalan, Durenan, dan sebagainya.

Paling tidak kesimpulannya bahwa di setiap zona itu pembagiannya itu bisa mewakili kecamatan X dan sekitarnya. Sehingga bisa menggambarkan secara pasti, Kabupaten Trenggalek itu rata-rata IKU-nya sekian.

Kalaupun model zona ternyata kurang mewakili nilai IKU Trenggalek, ia berharap pengambilan sampel bisa menyeluruh hingga ke 14 kecamatan. “Syukur-syukur tiap kecamatan itu ada, tidak sampai menghabiskan anggaran Rp 100 juta,” tambahnya.

Dari pantauan komisi IV, apabila alokasi penelitian IKU Rp 2,5 juta per titik, maka perlu Rp 10 juta untuk meneliti IKU di empat unsur (transportasi, permukiman, perkantoran, dan industri). Menurut Sukarodin, alokasi anggaran itu tidak terlalu mahal.

Di sisi lain, ketika menyinggung upaya realisasi penambahan anggaran IKU, Sukarodin mengatakan, tentunya tak bisa dianggarkan pada perubahan anggaran keuangan (PAK) 2033 karena sudah disepakati.

“Adapun peluang memasukkan tambahan anggaran pengambilan sampel IKU pada pembahasan rancangan APBD tahun anggaran 2024,” pungkasnya. (ADV)