NUSANTARAPOS || Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nasyirul Falah Amru yang akrab dipanggil Gus Falah, mengklarifikasi bahwa tayangan azan yang menampilkan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo bukanlah bagian dari politik identitas. G
us Falah menjelaskan bahwa politik identitas yang harus dihindari adalah eksploitasi perbedaan-perbedaan seperti ras, etnis, gender, atau agama untuk kepentingan politik tertentu.
Lebih lanjut, Gus Falah menekankan bahwa dalam konteks tayangan azan yang melibatkan Ganjar Pranowo, tidak ada niatan atau serangan terhadap identitas tokoh atau kelompok lain, dilansir dari Antaranews.com Kamis (14/9/2023).
Pernyataannya tersebut menegaskan pentingnya membedakan antara politik identitas yang merugikan dan upaya yang lebih luas untuk berkomunikasi atau berbagi pesan yang tidak merugikan pihak lain. (*)