Hadapi Penilaian Adipura 2023, Sudin Lingkungan Hidup Jakut Terapkan Self Assessment

Jakarta, Nusantara pos.co.id – Dalam rangka penilaian Adipura Tahun 2023 yang berbeda dari tahun sebelumnya, Pemkot Jakarta Utara dalam hal ini Sudin Lingkungan Hidup berhasil memetakan 78 titik pantau penilaian yang tersebar di enam kecamatan se-Jakarta Utara.

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara, Edi Mulyanto mengatakan kesiapan penilaian Adipura sudah dilaksanakan sejak lama, baik melalui rapat koordinasi hingga peninjauan lapangan. “Kami sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari untuk penilaian Adipura 2023, baik itu rapat koordinasi maupun tinjauan langsung ke lapangan. Titik pantau ada 78 titik dan semuanya sudah diberikan penanggungjawab,” kata Edi Mulyanto kepada Nusantarapos di ruang kerjanya (16/10).

Lebih lanjut Edi menjelaskan, dengan menerapkan metode penilaian mandiri atau self assessment terhadap titik pantau penilaian pun telah dilaksanakan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.76/ Menlhk/ Setjen/ Kum.1/8/2016 Tentang Penyuluh Kehutanan Swasta dan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat.

“Kami sudah melakukan penilaian mandiri terhadap lokasi itu dengan nilai passing grade 73. Bagi titik pantau dibawah nilai 73 maka menjadi perhatian koordinator wilayah untuk segera melakukan monitoring dan evaluasi dengan bantuan seluruh UKPD (Unit Kerja Perangkat Daerah) terkait,” sebutnya.

Edi pun memastikan persiapan ini turut memperhatikan hasil evaluasi pada penilaian Adipura tahun 2022 lalu. Evaluasi itu antara lain lebih melibatkan partisipasi dan optimistis warga, mengantisipasi adanya pembakaran sampah, dan meningkatkan jumlah dan kualitas pengolahan sampah, baik yang berada di lingkungan perumahan, kantor pemerintah, maupun perkantoran swasta.

“Jadi dengan metode seperti ini diharapkan bisa kita selesaikan bersama dengan melibatkan masyarakat. Sehingga dapat tercipta kawasan yang bersih dan bebas sampah. Jikapun ditemukan masih sulitnya terangkut tumpukan sampah akibat masalah armada, kita juga akan keroyokan dalam pengerahan seluruh armada truk sampah untuk mengangkut sampah yang ada di depo maupun masyarakat,” tambahnya.