DAERAH  

DPRD dan Pemkot Depok Bahas Raperda APBD 2024, Dibanjiri Interupsi Soal PMT Stunting

DEPOK, NUSANTARAPOS – Belum lama ini Kota Depok dihebohkan dengan adanya program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita sebagai pencegahan stunting di Kota Depok. Pasalnya, menu yang disediakan hanya nasi, kuah sup, sawi, bola-bola kentang dan tahu yang dibungkus wadah bening.

Tak hanya itu, dari lembaga anti rasuah yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut menyoroti soal menu viral penanganan stunting di Kota Depok yang dianggap komposisinya tidak memenuhi standar gizi dan jauh dari anggaran yang ditetapkan. KPK menyebut polemik itu dikarenakan kurangnya pengawasan.

“Pengawasan internal saja yang kurang sigap ya, karena ini urusan realisasi anggaran, bukan aplikasinya,” ujar Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan dalam keterangannya, Rabu (22/11/2023).

Disisi lainnya, pada saat Rapat paripurna yang dihadiri oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris dibanjiri interupsi. Diketahui, rapat paripurna tersebut dalam rangka Persetujuan DPRD terhadap Raperda APBD Kota Depok Tahun Anggaran 2024.

Interupsi dari para anggota dewan tersebut untuk menanyakan kisruh PMT stunting Kota Depok yang hingga kini masih ramai jadi perbincangan.

Salah satunya dari Ketua Fraksi Gerindra, Hamzah. Dirinya menceritakan bahwa di dapilnya yang membuat pertama kali viral kejadian itu lantaran menu PMT Stunting hanya berisikan nasi dan kuah sup saja.

“Terutama di Dapil saya, menunya nasi dengan kuah sup. Dan di beberapa daerah ada yang menunya otak-otak dua dan belum matang. Saya yakin hati kecil pak wali juga sedih,” ujarnya saat rapat paripurna.

Tak hanya itu, dirinya juga mengutarakan dengan anggaran Rp 4,9 miliar seharusnya program PMT Stunting ini bisa dilakukan dengan lebih baik lagi.

“Pemberian menu stunting rasanya masih belum pas dengan anggaran yang begitu besar. Kemudian untuk pembelian toples, seharusnya itu bisa buat pemenuhan gizi balita di Depok,” Ujarnya.

Dirinya menyebut wapres dan menteri juga turut berkomentar terkait temuan yang menjadi viral di Kota Depok tersebut.

“Di masa akhir jabatan ini pak wali, tak elok rasanya jika masyarakat pak wali diberikan makanan yang begitu saja. Kami berharap masyarakat tidak diberikan makanan semaunya,” ujarnya.

Seharusnya di akhir masa jabatan Mohammad Idris, harus lebih membangun Kota Depok lebih baik. “Kami ingin di masa akhir jabatan pak wali, bisa membangun Kota Depok dengan baik bersama-sama,” ujarnya. (Ri)