Bosan Keliling Jakarta, Yuk Plesiran ke Curug Leuwi Hejo Bogor

Bogor, NusantaraPos – Selain terkenal dengan Kebun Raya dan Lapis Talasnya, Bogor juga dikenal sebagai daerah dengan curug terbanyak, salah satunya Curug Leuwi Hejo.

Untuk menuju kesini disarankan menggunaan kendaraan pribadi, baik mobil dan motor. Karena lokasinya yang berada di dataran tinggi tidak ada akses angkot kecuali jika Anda menyewa angkot pulang-pergi. Dari pertigaan Cibinong, Anda bisa belok kiri melalui Jalan Alternatif Sentul dan ikuti papan petunjuk ke arah Jalan Raya Citeureup Babakan Madang, lalu menuju ke desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur.

Tak perlu khawatir tersesat, karena di sepanjang jalan banyak ditemui rumah penduduk, yang juga membuka usaha seperti rumah makan dan warung. Anda bisa bertanya kepada mereka arah menuju Leuwi Hejo.

Selama perjalanan, pemandangan berupa petak sawah dan pepohonan hijau nan asri sangat menyejukan mata. Udara segar khas pegunungan begitu terhirup walaupun jalanan yang dilalui harus naik turun. Yah, mirip dengan jalur perbukitan ke Dieng Wonosobo atau Puncak.

Sekitar satu jam perjalanan dari pertigaan Cibinong, sampai juga di Leuwi Hejo. Oh iya, di sini juga ada Leuwi Liuk, Leuwi Cepet dan lainnya. Dengan tiket masuk dikenakan sebesar Rp 25.000 dan biaya parkir Rp. 5000 saja, Anda sudah bisa mengunjungi beberapa Leuwi sekaligus.

Tapi jangan senang dulu, dari parkiran menuju Leuwi Hejo harus ditempuh dengan berjalan kaki selama 20 menit. Jalan setapak, berbatu dan menanjak begitu terasa melelahkan. Bahkan, Anda harus berhati-hati karena saat hujan akses jalan menjadi sangat licin.

Sesampainya di Leuwi Hejo, Anda bisa langsung berenang di sana. Airnya jernih dan tidak terlalu dalam, hanya seukuran dada orang dewasa. Aliran deras air terjun yang turun bahkan sering dijadikan objek foto dan selfie bagi pengunjung.

Selain berenang, Anda juga bisa menyegarkan pikiran dengan memandangi Leuwi Hejo beserta suara gemericik air terjun. Untuk Anda yang tak ingin ‘nyebur’ pun juga bisa duduk di batu-batu yang ada di sepanjang aliran Leuwi Hejo. Menarik bukan?

Jika lapar, di pinggiran Leuwi Hejo juga banyak ditemui penjual makanan dan minuman. Bahkan, lengkap dengan tempat penitipan barang dan toilet dengan tarif Rp 3000. Situasi ramai biasanya pada hari Sabtu dan Minggu.

Jika Anda ingin plesiran kesini, bisa datang pada jam operasional dari pukul 06.00 – 17.30 WIB. Disarankan sore hari Anda sudah selesai beraktifitas di Leuwi Hejo karena saat malam jalanan minim penerangan. (RIE)