DAERAH  

Bantah Penyataan Stafnya, Kadisdikpora : Persentasi Pengadaan TIK Rp 35 M Telah Dijadwalkan

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Polemik persentasi antara penyedia barang bersama pejabat Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) pada hari Minggu (6/3) terus bergulir.

Pasalnya dalam persentasi tersebut digunakan untuk menyamakan aturan dan kebijakan dalam proses pengadaan barang berupa perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebesar Rp 35,2 milyar.

Polemik tersebut terjadi karena proses lelang pengadaan barang dengan sistem e-purchasing tersebut belum dibuka, namun sudah ada beberapa pihak sudah menawarkan barang kepada pihak Dikpora.

Sebelumnya usai rapat persentasi pada Minggu (6/3) Sekretaris Disdikpora Trenggalek Tanto Riyadi mengatakan bahwa, pelaksanaan kegiatan pada Disdikpora tersebut bukan merupakan agenda khusus maupun undangan.

Dengan alasan itu maka pihaknya tidak melakukan kegiatan pada hari kerja karena untuk persiapan tidak ada dan prosesnya tidak terencana. Kegiatan tersebut dilakukan dengan sekedar mengalir saja, bahkan ini merupakan permintaan dari penyedia untuk persentasi.

“Sebab dalam proses pengadaan disdikpora belum memiliki gambaran spek barang seperti apa yang akan digunakan,” ungkapnya.

Sedangkan Kabid Pembinaan SD Disdikpora Trenggalek M. Ika Rahmanu menambahkan, kegiatan yang dilakukan pada hari minggu tersebut hanya sebatas belajar bersama dalam memahami petunjuk teknis (juknis) dan peraturan presiden (perpres) tentang proses pengadaan TIK.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan mengingat anggaran yang dikucurkan untuk kegiatan tersebut tidaklah sedikit mencapai Rp 35 miliar. Anggaran tersebut berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022.

Namun pernyataan pejabat di lingkup Dikpora dibantah oleh Kepala Dikpora sendiri, kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah pejabat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga pada Minggu (6/3) kemarin dalam kegiatan pengadaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ternyata bukan suatu yang tanpa terencana atau mendadak.

Pasalnya, kegiatan tersebut merupakan agenda yang dijadwalkan sebelumnya dan beberapa kali sempat tertunda. Seperti yang diakui oleh Kepala Disdikpora Trenggalek Totok Rudijanto saat ditemui awak media.

Menurutnya, memang kegiatan tersebut dilakukan pada hari minggu. Itu terjadi karena sebelumnya para perusahaan penyedia peralatan TIK yang ingin mengikuti proses pengadaan melalui e-katalog, telah mengajukan permohonan untuk difasilitasi presentasi.

Tercatat ada empat perusahaan yang melakukan pengajuan tersebut. “Jadi ini bukan proses lelang sebab belum dilakukan, cuma memfasilitasi untuk presentasi,” katanya.

Dia melanjutkan, dari situ seiring waktu berjalan Disdikpora melakukan penjadwalan untuk mengundang perusahaan penyedia tersebut. Rencana semula dilakukan pada Kamis (3/3), namun gagal terwujud karena Disdikpora ada agenda lain.

Sehingga secara berurutan dijadwalkan ulang pada Jumat (4/3) juga gagal, diganti Sabtu (5/3) juga gagal hingga dipilih minggu. “Jadi hari minggu itu kami pilih karena hari dimana masing-masing ada waktu luang,” katanya.

Proses presentasi tersebut dilakukan karena Disdikpora ingin mengetahui sejauh mana kesiapan perusahaan penyedia terkait pengadaan perlengkapan Tik tersebut.

Sebab dalam proses pengadaan diwajibkan harus memenuhi persyaratan minimal 40 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Selain itu juga terkait kesiapan penyedia untuk stok barang. Sebab nilai pengadaan dari dana alokasi khusus (Dak) tersebut yang sangat besar sehingga prosesnya tidak boleh gagal.

Ditambahkan, barang yang disediakan tersebut harus mumpuni atau bisa memenuhi kriteria sekolah dalam melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang akan dilaksanakan. Dari situ, keempat penyedia tersebut menawarkan tiga merk yang memenuhi kriteria.

“Namun karena ini prosesnya melalui e-katalog nanti akan kami ambil satu penyedia yang memenuhi kriteria. Atau bahkan penyedia lain yang barangnya lebih berkualitas, sehingga penyedia nanti belum tentu perusahaan yang melakukan presentasi kemarin,” jelas Totok. (Rudi)

Penulis: Rudi