DAERAH  

Gus Amak: Jujur kepada Rakyat, Kekuatan Doanya Sama dengan Doa 41 Wali Allah

PACITAN, NUSANTARAPOS – Malam ini, Minggu 7 Agustus 2022, Bupati Pacitan Indrata mengadakan Santunan anak yatim 10 Muharamm 1444 H dirangkaikan dengan Khatmil Qur’an dan Shalawat Dalanan Padang Rembulan Sakmadyo. Sehingga lokasi dan tempat pun menyesuaikan di pinggir jalan depan Pendopo Pemda Pacitan.

Hadir Bupati, Ketua DPRD Pacitan, Dandim, Wakapolres, Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan Agama Pacitan, Gus Amak Pengasuh Pondok Pesantren Tremas dan pimpinan Shalawat Dalanan Padang Rembulan Sakmadyo, Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati , Asisten Sekda, Para Pimpinan Perangkat daerah.

Selain itu juga Camat, Lurah Dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Pacitan, Pimpinan Baznas Kab. Pacitan beserta pengurus, Ketua Tim penggerak PKK, Ketua Gabungan organisasi wanita, Ketua Dharma Wanita, Plmpinan organisasi Keagamaan, Kemasyarakatan dan pemuda, Tokoh agama, Tokoh masyarakat.

Selanjutnya usai Bupati memberikan penghormatan kepada semua yang disebutkan diteruskan dengan pembacaan sholawat, berikut ceramah segera dimulai. Gus Amak sebagai penceramah memberikan tausyiah yang tegas dan lugas namun diawali dengan bahasa yang akrab dan merendah,

“Nyuwun pangapunten sakderenge estu, nyuwun pangapunten kalian konco-konco semuanya kepala-kepala kantor semuanya dan yang lainnya.” ucapnya.

“Nyuwun pangapunten, mas Prayit mengirimi surat atas permintaan pak Bupati supaya saya harus menyampaikan sesuatu dihadapan orang pintar-pintar, karena saya harus berhadapan dengan mas Rony, saya harus berhadapan dengan mas Aji, saya harus berhadapan dengan mas Dandim, orang – orang pintar semua ini. ” ucapnya lagi.

Sedikit menyinggung amanah sebuah jabatan, adanya orang yang mandi dengan aspal nanti di padang mahsyar mengerikan sekali akibat jabatan yang telah dimiliki menjadi suatu kebanggan dan sebuah kesombongan.

Sedangkan penyampaian soal amanah jabatan didepan pemirsa yang hadir, Minggu (7/8/2022) pada acara santunan anak yatim membuat semuanya terdiam,

“Orang yang punya jabatan itu sebenarnya memikul beban yang berat, ada bahasa begini, selama panjenengan kageman jabatan sekali saja anda jujur kepada rakyat, masyarakat, kekuatan do’a nya sama dengan kekuatan do’anya 41 walinya Allah, tapi pejabat sekali saja menyalahgunakan kewenangannya maka dosa mereka melebihi 41 begenggek alias lonte.” ungkapnya.

Dirinya berharap minta tolong khususnya kepada mas Aji agar hal semacam ini bisa diagendakan. Kebersamaan dengan umarok yang ada di Pacitan, saling mencintai, saling menyayangi. (MJ)