BERITA  

Aktivis ’98 Desak Polri Bebaskan Mahasiswa Pendemo yang Ditahan

Jakarta, NusantaraPos –Aktivis ’98 mendesak kepolisian menghentikan penangkapan para aktivis dan mahasiswa yang memprotes kebijakan pemerintah. Polri juga diminta tak represif dalam menangani aksi unjuk rasa mahasiswa, pelajar dan elemen masyarakat lainnya.

“Kami eksponen Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) ’98 dengan ini meminta kepada pihak Polri untuk menghentikan dan menyudahi upaya penangkapan terhadap aktivis-aktivis pro rakyat serta penggunaan cara-cara represif dan oppressive dalam merespons unjuk rasa,” ujar perwakilan FKSMJ ’98 Antonius Danar dalam keterangan tertulis, Minggu (29/9/2019).

“Sekaligus juga melepaskan mahasiswa-mahasiswa yang saat ini sedang dalam status penahanan,” imbuh Anthony, sapaan akrabnya.

FKSMJ juga ingin elit politik terutama pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), memperbaiki komunikasi politik menanggapi situasi yang terjadi dan berkembang di Tanah Air.

“Sehingga tidak memperkeruh situasi serta tidak menimbulkan blunder yang makin memperbesar kekecewaan publik dalam skala yang lebih luas,” kata dia.

FKSMJ juga berharap kepada segenap komponen bangsa, untuk bersama-sama menahan diri. Seluruh pihak diimbau duduk bersama dengan suasana penuh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan permufakatan, untuk mendapatkan resolusi atas situasi yang tengah berlangsung.

Lebih lanjut, sebagai salah satu pelaku reformasi 1998, FKSMJ turut menyambung permohonan maaf kepada bangsa Indonesia. Sebab mereka merasa memiliki hutang sejarah yang belum dituntaskan yakni membawa Indonesia menjadi lebih baik, keluar dari cengkeraman Orde Baru.

“Atas itu kami eksponen FKSMJ ’98 mengajak segenap eksponen kebangsaan prodemokrasi untuk bergotong royong menuntaskan agenda reformasi yang sampai saat ini belum terlaksana dengan tetap berpegang pada apa yang telah diamanatkan di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,” tandas Anthony.

FKSMJ ’98 terdiri dari aktivis ’98 dari berbagai perguruan tinggi, antara lain Ubedillah Badrun (UNJ), Danardono Siradjudin (Moestopo), Abdurahman (Omen)(UMB), Antonius Danar (Perbanas), Bayquni (Moestopo), Raras Tejo (Untag), dan Boy Rendra (Untag).

Lalu, Ariel (UBL), AB Parlindungan (Perbanas), Adjat Sudrajat (Perbanas), Yudi Sinaga (UNTAG), Firdaus Darmawan (STTD/ Unsurya), Lopi Kasim (Untag), Jeffry Parlindungan (Perbanas), Herman Saputra (Unija), Jimmy Radja (Untag), Irwansyah Nuzar (Budi Luhur), Bobby San (STTI), Andrys Ronaldi (Perbanas), Rialdo Rezeki (Moestopo), serta Embay Supriyantoro (Untag).

Selanjutnya, Usmar (Moestopo), Ronald L. (Perbanas), Moh.Nurfajar (Unkris), Lili RA. (ITBU), Noviar Winanto (Untag), Bob Randilawe (Untag), Wage (STIAMI), Wendi Putranto (Moestopo), Sri Gunawan (Usni), Ridwan (Usni), Bekti Wibowo (Moestopo), Alawi (STTD/ Unsurya), Irwan Sukatmawijaya (Moestopo), Teguh (Unsurya), Gunawan Suratmodjo (Perbanas), dan Dhandi Kusumohartono.