Novita Hardini Berbagi Tips Murah Cegah Stunting di Trenggalek

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Trenggalek Novita Hardini gencar menyuarakan tekan angka stunting di daerahnya. Hal itu dibuktikan dengan menggelar Safari Ramadan yang sekaligus dimanfaatkan berbagi tips mengatasi stunting.

Gebrakan tersebut digagas melalui program Sareng Masak Sama (SMS) Bu Novita, di pelataran Masjid Nurul Hidayah, Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, Senin (27/3). Hadir semua penggiat perempuan, anak disabilitas dan kelompok rentan itu berbagi kreasi menu simpel untuk atasi stunting.

“Pemenuhan gizi pada anak tidak harus mahal. Banyak bahan makanan di sekitar mengandung kecukupan asupan gizi cukup dengan harga yang terjangkau, contohnya ikan,” kata Novita, Selasa (28/3/2023).

Disampaikan Novita dalam ikan sendiri terkandung 18 persen protein yang terdiri dari asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kemudian kandungan lemaknya 1-20 persen lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh.

Karena Trenggalek merupakan daerah penghasil ikan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Maka ini harus di manfaatkan dengan sungguh-sungguh, jangan hanya berasumsi pemenuhan gizi harus mahal.

“Saya punya tugas yang sangat besar bagaimana kami bisa menjadi mitra terbaik bagi pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk mengentaskan angka stunting yang ada di Kabupaten Trenggalek, juga menekan pernikahan usia anak yang ada di Kabupaten Trenggalek,” ungkapnya.

Ditambahkan Novita, mari jaga tiga pesan penting ini untuk anak-anak sebelum usia 19 tahun dan 21 tahun bagi laki-laki. Tolong jangan dinikahkan dulu apa alasannya, karena mental dan fisiknya belum siap. Kedua, setiap Perempuan di desa. Peranya sangat penting.

Maka tingkatkan keterampilan manajemen finansial keluarga yang baik, moment Ramadhan menjadi kesempatan untuk kita menambah mensucikan diri. Perbanyak mengaji. Tetapi jangan berfikir setiap kegiatan mengaji harus beli baju baru, dikelola uangnya untuk kepentingan anak dan keluarga.

“Ketiga, bergotong royong atasi Stunting, dengan program sekolah asuh Stunting,” ungkapnya. (ADV)