DAERAH  

Bambang Mahasiswa Polbangtan Malang Kenalkan Bubur California

Prosesi pembuatan bubur california oleh mahasiswa Polbangtan Malang

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS, – Bambang Undiantoro mahasiswa (RPL) politeknik pembangunan pertanian Malang selaku penyuluh pertanian BPP Kecamatan Watulimo mengenalkan pembuatan “bubur California” sebagai agensia hayati untuk mengatasi masalah organisme penganggu tanaman (OPT) di sektor pertanian setempat.

Dijelaskannya bahwa bubur california adalah pestisida yang dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahan baku yang mudah didapat dan merupakan pestisida alternatif yang dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama dan penyakit tanaman, terutama pada tanaman manggis.

“Bubur california sangat efektif dan luar biasa dalam mengatasi gangguan tanaman yang disebabkan oleh cendawan atau jamur dan jenis- jenis tertentu dari golongan akarina,” ungkap Bambang, Selasa (1/8/2023).

Disampaikan Bambang, seperti penyakit blendok atau cendawan dan jamur kerak yang biasa menyerang batang. Penyakit itu dapat dikendalikan
dengan bubur california, begitu juga tungau yang biasa menyerang daun dan buah.

Serta bisa untuk mencegah gangguan atau serangan dari hama dan penyakit lainnya, cara mengaplikasikan bubur california sendiri bisa melalui penyemprotan dan penyaputan. Ia juga mencobtohkan seperti hama dan penyakit tanaman manggis yakni jamur upas.

“Penyakit ini disebabkan oleh jamur upasia salmonicolor, penyakit ini menyerang terutama
pada musim hujan,” tuturnya.

Dimana cabang atau ranting mati akibat jaringan kulit yang mengering, sehingga sering disebut penyakit mati cabang atau ranting. Awalnya, cabang atau ranting yang terinfeksi berwarna mengilap seperti perak, kemudian berubah warna menjadi merah jambu (seperti kerak).

Kerak tersebut merupakan miselium cendawan yang menyerang ke dalam jaringan kulit dan
menyebabkan cabang mati. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memangkas tanaman pelindung atau bagian tanaman yang sudah mati agar tingkat kelembaban kebun berkurang.

“Jadi untuk mengatasinya lakukan gergaji cabang
sepanjang 30 cm di bawah bagian kulit yang sudah membusuk, lalu bakar cabang tersebut. Olesi cabang yang terserang dengan bubur Bubur California,” kata Bambang sambil mencontohkan.

Juga ada penyakit hawar benang, penyakit ini disebabkan oleh cendawan Marasmius scandens. Pada permukaan cabang atau ranting terdapat benang-benang putih. Benang-benang tersebut hidup sebagai saprofit dan parasit.

Cendawan ini berupa benang-benang putih ini kemudian meluas hingga ke bagian bawah daun dan menutupi seluruh permukaan daun, sehingga akhirnya daun yang terserang mati. Cara pengendaliannya dengan membersihkan dan membakar sisa-sisa tanaman, baik daun
maupun ranting, lalu semprotkan dengan bubur california.

“Ada juga penyakit mati ujung, penyakit mati ujung disebabkan oleh Diplodia sp. Gejala serangan penyakit ini dimulai dengan ujung daun yang mengering sampai tangkai daun,” ucapnya.

Akibat dari penyakit itu dijelaskan Bambang, daun menjadi kering dan rontok. Penyakit ini menjalar hingga ke ranting dan menyebabkan ranting berkerut seperti kekurangan air, kemudian seluruh daun di ujung cabang rontok dan cabangpun ikut mengering. Pencegahan dilakukan dengan segera memotong cabang atau ranting yang terserang, lalu dibakar.

Pangkas cabang dan ranting yang tidak produktif untuk mengurangi kelembaban di sekitar tanaman. Semprotkan fungisida seperti Bubur California serta oleskan parafin atau carbolineum di bekas potongan cabang atau ranting. Juga penyakit buah busuk, penyakit ini disebabkan oleh cendawan Botryodiplodia theobromae.

Gejala serangan diawali dengan adanya burik berwarna coklat pada buah muda, kemudian pecah-pecah dan mengeluarkan getah berwarna kuning. Penampilan buah yang terserang penyakit ini kurang menarik dan keras.

“Setelah dibuka, daging buah berair, busuk dan lekat dengan kulit buah,” imbuhnya.

Cara pencegahannya disampaikan Bambang dengan memusnahkan buah-buah yang sakit dengan cara membakar. Usahakan agar buah tidak luka atau memar akibat benturan, karena buah yang memar sangat peka terhadap patogen ini.

Karena getah kuning menyebabkan kulit buah bagian luar (pericarp) tidak mulus sehingga penampilannya kurang menarik. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memangkas cabang dan ranting yang mati atau kering, mengatur pengairan serta memperbaiki drainase kebun.

Hindari terjadinya luka akibat benturan pada buah agar buah tetap mulus dan sehat. Secara umum cara pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan menjaga lingkungan tumbuh tanaman agar tidak terlalu lembab serta melakukan sanitasi atau menjaga kebersihan kebun.

“Itu beberapa macam penyakit dan cara mengatasinya, dalam hal pengendalian juga dapat dilakukan dengan, penyemprotan bubur california,” papar Bambang.

Bambang juga menambahkan cara membuat bubur california, pertama siapkan bahan 1 kg belerang, kapur hidup 2 kg, dan 10 liter air (Sutji, L. 2014). Cara pembuatannya belerang yang sudah halus direbus dalam air sambil diaduk hingga mendidih, sementara itu kapur disiram dengan air sedikit sampai menjadi pasta.

Kemudian masukan pasta kapur ke dalam larutan belerang yang sedang mendidih, dan terus diaduk 20-30 menit. Selanjutnya dinginkan campuran larutan belerang dengan pasta kapur sampai terpisah cairan berwarna kemerahan dibagian atas dengan endapan berwarna kekuningan dibagian bawah.

“Cairan dibagian atas siap digunakan untuk penyemprotan hama dan jamur, sedangkan
endapannya untuk mengendalikan jamur pada batang dengan cara pengolesan pada bagian yang
terserang,” tutup Bambang.

Wartawan: Rudi
Publisher: Joko