DESA  

BKKBN dan Komisi IX DPR Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Desa Bangbayang Brebes

Brebes, Nusantarapos – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI mengelar kegiatan sosialisasi dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) bersama mitra kerja di Desa Bangbayang, Bumiayu, Brebes, Jumat (8/9 2023).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam hal pencegahan dan menanggulangi stunting di wilayah Brebes.

Diketahui, Presiden Joko Widodo memiliki visi taktis menuju generasi emas di tahun 2045 yang perlu ditopang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Dan pencegahan stunting atau gizi kronis menjadi concern pemerintah saat ini demi mewujudkan generasi emas tersebut.

Hadir dalam kegiatan tersebut DR. Dewi Aryani, selaku Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Moh. Tohirin Hasan selaku Widyaiswara Ahli Muda/Ketua Tim Kerja Pelatihan Teknis Kependudukan dan KB – Pusdiklat BKKBN dan Drs. Akhmad Ma’mun, M.Si yang menjabat Kepala DP3KB Kabupaten Brebes.

Diketahui, daerah Brebes masih termasuk dalam wilayah yang angka stuntingnya masih tinggi. Maka dari itu, sosialisasi ini menjadi salah satu upaya persuasif kepada masyarakat disana agar memahami bahaya stunting pada tumbuh kembang anak.

Seperti dijelaskan oleh Dr. Moh Tohirin Hasan selaku Ketua Tim Kerja Pelatihan Teknis Kependudukan dan KB – Pusdiklat BKKBN. Dia mengajak warga disana agar menikah di waktu yang ideal sehingga ketika ketika memiliki anak, orang tua tersebut sudah mempunyai kesiapan ekonomi untuk mencukupi gizi anak.

“Jadi saya ingin mengajak bapak ibu rumah tangga tenteram sentosa. Cara mewujudkannya kita mulai sebelum pernikahan, pastikan menikah di usia ideal 21 tahun yang perempuan, dan laki-laki 25 tahun, karena biar lebih siap ekonomi dan mental. Poin yang kedua, karena kita ingin punya putra putri yang cerdas, sehat dan kuat, maka pastikan sebelum menikah diperiksakan di puskesmas, pastikan kesiapannya, usianya ideal, asupan gizinya, agar anak tidak mengalami stunting. Apa itu Stunting? Yaitu gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis. Tolong persiapkan generasi kabupaten Brebes ini yang hebat, ” paparnya.

Di tempat sama, Drs. Akhmad Ma’mun, M.Si, Kepala DP3KB Kabupaten Brebes memberikan tips pencegahan stunting, salah satunya dimulai dari tinggal di rumah yang bersih dan program memiliki dua anak cukup.

“Brebes angkanya masih cukup tinggi dan banyak anak-anak kita yang kekurangan gizi. Jadi kami pesan agar rumah tempat tinggal kita itu harus ada air bersihnya. Yang kedua, sanitasinya yang bersih, yang ketiga ini upayakan hindari 4 hal ini. Brebes angka kawin mudanya masih banyak, di atas angka 600 orang itu masih usia dibawah 19 tahun. Kedua terlalu tua, sekarang kalau sudah 35 sudah. Nah ketiga, kalau anaknya sudah dua lebih baik cukup, terus jaraknya tiga tahun, ” ungkapnya.

Sementara itu, DR. Dewi Aryani, selaku Anggota Komisi IX DPR RI menyatakan bahwa persoalan kesehatan di Brebes sudah terselesaikan karena warga sudah mendapat Kartu Indonesia Sehat yang disediakan pemerintah. Sehingga, tinggal persoalan stunting yang perlu dibenahi, dengan cara mengedukasi masyarakat Brebes lewat sosialisasi ini.

“Sekarang saya punya PR soal stunting, karena Brebes termasuk yang stuntingnya tinggi. Maka sudah banyak dana anggaran alokasi umum yang diberikan kabupaten Brebes supaya penanganan stuntingnya bisa dipercepat. Maka kami membawa aspirasi salah satunya adalah sosialisasi seperti ini, baik lewat kemitraan BKKBN maupun kemitraan Kementerian Kesehatan, ” terangnya.

Dia juga menjelaskan, bahwa penanggulangan stunting telah diupayakan oleh Komisi IX DPR RI, yakni dengan mendorong pemerintah untuk memberikan program tambahan bantuan sosial, yang nantinya juga akan diberikan kepada pengidap stunting di Brebes.

“Mulai September nanti ada tambahan untuk ibu-ibu dan ibu hamil yang resiko stuntingnya tinggi dan juga anak dan keluarga yang mempunyai balita yang menderita stunting itu nanti mendapatkan bantuan sosial berupa beras 10 kilogram, telur 10 butir, ayam 1 kilogram atau nanti selang-seling ayam diganti dengan ikan, ” tandasnya. (Arie)