Tenaga Kerja Kapal Pesiar Indonesia Diminati Dunia

Jogjakarta,Nusantarapos.co.id – Crew Kapal Pesiar atau pekerja kapal pesiar atau dari Indonesia masih sangat diminati oleh sejumlah klien perusahan kapal pesiar didunia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Managing Director (Pemilik) dari PT. Indo Samudra Service Management (ISS) Royal Bali College Alit Budi Sastrawan saat bertemu dengan para awak media di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Emerald di Sleman Jogjakarta, Jum’at (22/11).

Managing Director ISS Alit Budi Sastrawan mengatakan, pangsa para pekerja Indonesia hingga saat ini masih sangat terbuka untuk di kapal pesiar.
“Orang Indonesia merupakan sosok yang ramah, santun dan pekerja keras, itulah alasan utama mengapa tenaga kerja kapal pesiar kita sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Alit menjelaskan, mulai tahun 2020 hingga 2021 mendapatkan kuota pegiriman pekerja mencapai 1500 orang. Kuota tersebut terbagi atas tiga hingga empat kali tahapan pengiriman pekerja dalam satu tahun.

“Untuk memenuhi kuota tersebut kami dari ISS Royal Bali College menggandeng LPK Emerald Jogjakarta ini yang notabene sudah banyak menghasilkan calon-calon kru kapal pesiar yang berkompeten,” jelasnya.

ISS merupakan sebuah agensi penyalur tenaga kerja kapal pesiar ternama di Indonesia dengan banyak pengahargaan. Salah satunya Penerima Gelar Kehormatan dari Independen World Achievement Association pada perhetan akbar Winner Choise Best in Indonesia Business and Company Awards.

“Kami sudah merangkul sejumlah LPK di Jogjakarta terutama Emerald untuk dapat menjadikan Kota Jogjakarta menjadi Lokasi Terpadu Pusat Informasi bagi para tenaga kerja kapal pesiar di Indonesia,” tutur pria asal Bali itu.

Sementara itu CEO LPK Emerald Jogjakarta Edi Purnomo menuturkan, dibutuhkan teknik dan informasi yang valid agar calon tenaga kerja mendapatkan gambaran tentang bidang yang diminati.

“Disini kami mempersiapkan sumber daya manusia (sdm) nya dengan baik, dari pembelajaran, pelatihan, mencarikan tempat magang hingga memberangkatkan para tanaga kerja. Dan itu dapat diilakukan hanya dengan enam bulan saja,” tuturnya.

Menurut Edi, kendala dari sebuh LPK kapal pesiar adalah selalu menahan atau memanfaatkan para calon tenaga kerja untuk kepentingan LPK itu sendiri. Namun hal itu tidak berlaku bagi LPK Emerald yang sudah berdiri cukup lama ini.

“Di LPK Emerald, bila sdm yang kita latih sudah siap dan mumpuni segera kami berangkatkan, tidak ada penundaan karena bekerja dikapal pesiarlah yang mereka harapkan saat mendaftarkan diri disini,” kata dia.

Persyararatan sebagai tenaga kerja kapal pesiar sangat adalah umur maksimal 33 tahun, tinggi badan sekitar 155-160 cm atau menyesuaikan dengan kebutuhan klien.

“Yang menjadi sangat penting bagi calon kru kapal pesiar adalah fasih berbahasa Inggris dan ada juga klien dengan permintaan khusus bagi yang sudah berpengalaman maksimal dua tahun,” ungkap Edi.

Disaat yang sama dilakukan juga penandatanganan MoU pendirian Rayyan Hotel and Cruise Lines Institute Yogyakarta antara LPK Emerald dengan Rayyan Hospitality Management and Consultan (RHMC) Malaysia yang dihadiri langsung oleh President RHMC Mr. Chandran Rayyan. (AKA).