Bantu Penyintas Covid-19, dr. Ariani : “Hati Nurani Saya Tergerak dan Terusik, Saya Harus Melakukan Sesuatu Untuk Mereka”

dr. Ariani, pendiri Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen

MALANG,NUSANTARAPOS,-Meski baru berjalan 3 hari sejak dilounching pada tanggal 24 Desember 2020, Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen telah berhasil mendapat pendonor sebanyak 37 orang. Jumlah pendonor yang terdata tidak hanya berasal dari Malang, melainkan dari berbagai kota di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh dr. Ariani, MKes, SpAK, sosok yang memprakarsai berdirinya komunitas tersebut.

Dokter sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya(FKUB) itu mengatakan, tujuan dibentuknya komunitas tersebut adalah untuk mengumpulkan dan mewadahi penyintas covid yang berkenan untuk mendonorkan plasma nya. Selain itu, ia ingin menghubungkan para survivor covid dengan keluarga pasien yg dirawat di Rumah Sakit sesuai saran dokter.

Saat ini, Ariani bekerja di RSU dr Saiful Anwar Malang, salah satu Rumah Sakit Rujukan Covid di Jawa Timur. Banyaknya rekan dokter yang merawat pasien covid memudahkan ia untuk mencari survivor covid. Dalam melaksanakan tugasnya, ia dibantu oleh 5 tim relawan dan dokter muda dari FKUB. Beberapa diantaranya adalah Andre Wicaksono sebagai perwakilan relawan, juga dua dokter muda FKUB, yakni Azmirfani Diti Arrahman dan Zalfa Daulah.

Kerja tim dilaksanakan secara daring. Semuanya free, tidak dipungut biaya baik dari pendonor atau keluarga pasien bisa memanfaatkannya.
Banyaknya broadcast yang mengindikasikan soal urgennya mendapatkan kebutuhan donor plasma menjadi pemicu Ariani dalam membentuk Komunitas tersebut.

“Hati nurani saya terusik dan tergerak setiap kali membaca broadcast ada yang butuh donor plasma karena anggota keluarganya sakit covid. Saya harus melakukan sesuatu untuk membantu mereka”. Ujarnya.

Ia berharap, adanya komunitas pendonor plasma konvalesen ini dapat menjembatani kebutuhan masyarakat yang membutuhkan donor plasma secara cepat. Mengingat sulitnya mencari pendonor yang eligible untuk mendonorkan plasma konvalesennya.

Pewarta : Monika Dyah Sari