DAERAH  

Dewan Penasehat PWI Pelalawan Meminta Boikot Pemberitaan Kegiatan Seremonial Dewan

PELALAWAN, NUSANTARAPOS – Dewan Penasehat Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pelalawan, meminta kesepakatan seluruh pelaku Jurnalistik/wartawan yang tergabung di PWI Pelalawan Boikot pembetitaan seremonial Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan.

Hal ini disampaikan Ishar D selaku Penasehat PWI Pelalawan kepada media ini di Kantor Sekretariat PWI Pelalawan di Jl.Akasi Ujuang, Kecamatan Pkl Kerinci Kota, Kamis (25/6/2020).

Maksud dan tujuan Ishar D mengajak rekan-rekan wartawan memboikot pemberitaan seremonial Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pelalawan, disebabkan Dewan saat ini, dinilai sudah tidak memerlukan peranan media dalam pelaksanaan kegiatan Legislatifnya di parlemen itu.

Mengapa pemberitaan kegiatan seremonial Dewan ini kita boikot. Toh juga 35 orang anggota DPRD pelalawan saat ini telah menghapuskan anggaran publikasi media yang tidak terlalu besar nilainya.

“Ya, jika anggota DPRD Pelalawan membutuhkan peranan media dalam pelaksanan kegiatannya, tentu 35 Anggota Dewan disana akan memperjuangkan nasib media. Apalagi ditengah pandemi Covid-19 ini,” ujar Ishar D, kecewa.

Lanjut Ishar D menyinggung anggaran kerjasama Publikasi media di berbgai daerah Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau, hanya anggaran Kerjasama Publikasi Media pelalawan yang dipangkas habis.

Ia mengatakan lagi, selama Kepemimpinan Nazarudin SH, MH (Ketua DPRD Pelalawan), anggaran media justru dinaikkan. Kendatipun peraturan pusat adanya rasionalisasi anggaran dan Pos anggaran media tidak pernah di ganggu.

Hal lain juga Ishar D yang dikenal Mantan Ketua PWI Pelalawan ini menyinggung maksud dan tujuan Dewan pemindahan kursi tamu di ruang tunggu/loby Gedung DPRD Pelalawan yang sampai detik ini menjadi pertanyaan besar dari masyarakat dan terlebih rekan-rekan Pers.

“Pengangkatan/pemindahan kursi tunggu tamu di ruang tunggu/loby Gedung parlemen ini, suatu bukti nyata bahwa 35 orang Dewan disana, diduga alergi terhadap masyarakat yang akan bertamu untuk menyampaikan suatu persolan. Apalagi rekan-rekan Pers yang duduk mangkal di kursi dari uang rakyat itu,” kata Ishar mengakhiri. (Tim)