Kapolres Manokwari Sambangi Tokoh Intelektual Arfak Obeth Ayok

Manokwari, Nusantarapos – Kapolres Manokwari AKBP Herman Gultom S.I.K MSI mendatangi tokoh intelektual Arfak, Obeth Ayok untuk membahas perkembangan ujaran kebencian.

Saat di konfirmasi AKBP Parasian Herman Gultom menjelaskan, “Perkembangan penjemputan terduga ujaran kebencian oleh ES yang sementara ini sudah berada di Kabupaten Yapen kota Serui Papua dan di perkirakan dalam waktu dekat sudah tiba di kota Manokwari, ” ujar Kapolres, Kamis (03/03/2022).

Menurutnya, sampai saat ini tim penyidik Polres Manokwari belum mengambil keterangan kepada yang bersangkutan. Nanti setelah tiba di Manokwari, barulah di ambil keterangan sehingga perkara ini menjadi terang benderang. Tim penyidik juga akan melaporkan perkembangan kepada pihak korban.

“Dalam kasus ini kami selalu mengedepankan transparansi, tidak ada yang di tutup-tutupi, karena masyarakat pun sudah pahan dengan jaman serba digital tidak ada yang di sembunyikan, ” terangnya.

Kapolres juga berharap kepada keluarga besar suku Arfak agar tetap tenang dan bersabar serta memberi waktu kepada pihak Polres Manokwari selaku penegak Hukum untuk dapat mengungkap perkara ini.

“Kami harap untuk pihak keluarga agar bersabar. Jangan terprovokasi dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan mengedarkan isu yang tidak benar. Kami kerja untuk masyarakat,” jelasnya.

Di tempat sama, tokoh intelektual suku besar Arfak Bapak Obeth Ayok menyampaikan terimakasih atas langkah yang sudah di ambil oleh Kapolres terkait penanganan perkara ujaran kebencian tersebut.

“Kami akan membantu Pihak Polres Manokwari untuk menyampaikan kepada keluarga besar untuk sabar dan menyerahkan perkara ini kepada pihak Kepolisian sebagai penegak hukum karena kami sebagai tokoh intelektual suku besar Arfak mengkhawatirkan adanya pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab ikut mempolitisir hal-hal seperti ini. Oleh sebab itu, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menenangkan keluarga besar kami,” tuturnya.

“Kami juga tidak mau ada konflik, kami mau selalu ada kedamaian di atas kota injil yang kita sama-sama cintai, ” tutup Obeth Ayok.

Penulis: UsmanEditor: Arie Septiani