DAERAH  

Fauzan Fadel Muhammad: Saatnya DKI Jakarta Miliki Terobosan Teknologi Terbarukan Kelola Sampah

Jakarta, Nusantarapos – Permasalahan sampah 10 tahun terakhir tak ada penyelesaian yang pasti, bahkan menjadi gunung sampah di Bantar Gebang. Fauzan Fadel Muhammad Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil 7 Jakarta Selatan dari partai Golkar mengatakan, Sampah di DKI Jakarta menjadi isu yang tak pernah selesai dari masa ke masa. Harapan yang sangat besar dengan Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta membantu menyelesaikan permasalahan sampah.

“Banjir di ibukota salah satunya penyebab utama adalah sampah, kita merasakan banjir di beberapa wilayah DKI Jakarta. Sangat diharapkan pemerintah fokus meyelesaikan masalah sampah hingga level Kelurahan dan juga RW,” ujarnya saat dijumpai di Pangeran Antasari Jakarta, Selasa (25/10/2022) sore.

Pemerintah sebagai regulator yang menyiapkan infrastruktur seperti program sampah yang diterapkan pada masyarakat. Kita bukan meminta pemerintah agar warga mengumpulkan atau pilah sampah. Apalagi kita tahu DKI Jakarta pull sampahnya di Bantar Gebang.

Saat ditanya, Kenapa tidak ada suatu teknologi atau terobosan dari PJ Gubernur untuk mendesentralisasikan pengelolaan sampah pada level kecamatan ataupun kelurahan di DKI Jakarta. Dikatakannya, DKI Jakarta harus bekerjasama dengan pihak ketiga untuk membantu penyelesaian masalah sampah karena sampah adalah permasalahan bersama. Jadi libatkanlah pihak ketiga, warga setempat ataupun expert pengelolaan sampah yang bisa membantu DKI Jakarta menyelesaikan permasalahan sampah yang kita sebut sebagai Collaborator. DKI Jakarta harus memilik banyak collaborator sampah.Terobosan yang akan saya sampaikan pada pemerintah provinsi DKI Jakarta perbanyaklah collaborator sampah. Ayolah kita sama-sama kerjakan sampah. Warga DKI Jakarta miliki antusiasme yang sangat tinggi apabila mereka diminta dilibatkan penyelesaian permasalahan terkait sampah.

Permasalahan sampah ini harus kita tuntaskan sampai level akar rumput paling bawah. Program pengelolaan sampah sampai ke level RT setempat melibatkan RW nya juga, program ini selaras dengan program pemerintah yang sudah ada di Kecamatan dan Kelurahan. Program bank sampah tidaklah cukup mengatasi permasalahan sampah DKI Jakarta.

Kita harus realitis, program PLTSa merupakan program pemerintah untuk bisa memanfaatkan energi yang bersih dan terbarukan. Program yang ada ataupun yang akan dicanangkan itu adalah program berbiaya tinggi dan juga tidak tepat sasaran apabila kita meminta untuk mendesentralisasikan program sampah. Ayolah kita bentuk teknologi terbarukan seperti negara lain, menyelesaikan sampah perkelurahan dan perkecamatan.

Efektifnya bank sampah adalah pada harga beli. Warga pada saat mau berjibaku harus memiliki harga acuan yang bagus sehingga warga berbondong-bondong. Penting bagi pemerintah memiliki terobosan selain bank sampah adalah mesin sampah terbarukan untuk pengelolaan sampah ataupun pihak ketiga yang biasa membeli sampah dengan harga yang lebih tinggi. Libatkan pihak ketiga untuk membantu permasalahan sampah agar pemerintah tidak sendirian menangani permasalah sampah DKI Jakarta.

Tidak ada lagi gunung sampah nantinya dan bagaimana kita mengelola sampah tersebut di Kelurahan dan kecamatan sudah tidak perlu lagi diangkut ke Bantar Gebang. Permasalah sampah ditingkat kelurahan ataupun kecamatan nantinya sudah selesai. Cost pending sampah DKI Jakarta sudah sangat besar untuk pengelolaan sampah. Dengan teknologi terbarukan ini kita punya program yang tepat sasaran. Program sampah yang dibentuk pemerintah harus kita pastikan tidak mengganggu kenyamanan bagi warganya.

Dalam waktu dekat akan kelililng di beberapa wilayah DKI Jakarta Selatan mensosialisasikan dan memandu warga cara efektif mengolah sampah dan bisa berpartisipasi dengan warga, bahkan membeli sampahnya dari warga, mengangkut dan mengolah sampah sampai menghasilkan nilai ekonomis yang lebih baik.

Saya mengenalkan teknologi terbarukan kepada regulator dan pemangku kebijakan. Tekonogi terbarukan ini akan kita taruh disetiap PTSP Kecamatan dimana sampah yang dikumpulkan di kecamatan setelah dipilah sampai tak berbau, berasap, berair dan nyaman.

Teknologi terbarukan sangat efektif pada saat kunjungan ke negara tetangga, teknologi ini telah terpakai dengan baik. Saya pun menjajaki kerjasama dengan yayasan Energi Kita untuk mengembangkan teknologi agar bisa 100 persen manufacture di tanah air. Mudah-mudahan 2023 ini bisa mengimplementasikan teknologi terbarukan dan membantu mengurangi permasalahan sampah yang ada di DKI Jakarta.

Bila diberikan amanat, akan berjuang selesaikan permasalah yang muncul. Kedepannya kegiatan yang bermanfaat untuk umat. Sudah waktunya kita berpartisipasi menjadi bagian regulator pemerintah. Kita bisa membuat kebijakan yang juga menjadi kebijakan terobosan. “Kebijakan terobosan harus sama orang yang capable. Saya yakin Insya Allah mampu menjadi orang yang capable tersebut.” pungkasnya.(Guffe)