HUKUM  

Relawan 01 Laporkan Orang Yang Mengancam Jokowi

Ketua Umum Negeriku Indonesia Jaya (Ninja) C. Suhadi, SH, MH ketika berada di Polda Metro Jaya.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Ketua Umum Negeriku Indonesia Jaya (Ninja) C. Suhadi melaporkan seseorang yang telah mengancam Presiden Joko Widodo saat berlangsungnya dinamika di sekitar Petamburan, Jakarta Barat. Video tersebut diperkirakan direkam setelah dinamika berakhir.

Ditemui seusai melapor, Suhadi mengatakan Presiden adalah salah satu simbol negara maka tak elok jika ada yang coba untuk menghina ataupun bahkan mengancam nyawanya.

“Untuk itu sebagai warga negara Indonesia dan sekaligus relawan 01 saya tidak rela jika seorang presiden diancam oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab,” kata Suhadi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019) malam.

Wajah orang yang mengancam ingin membunuh Jokowi.

Untuk itu, lanjut Suhadi, saya melaporkan orang yang masih dalam penyelidikan dengan Laporan Polisi Nomor : LP/3212/V/2019/PMJ/Dit.Reskrimum, tanggal 22 Mei 2019. Perkara Makar dan Pemufakatan Jahat Pasal 104 KUHP dan atau Pasal 110 KUHP JO Pasal 87 KUHP.

“Dengan adanya laporan ini, saya berharap agar Kepolisian segera menindak orang yang mengancam Presiden dan ke depannya tak ada lagi hal serupa sehingga negara ini penuh dengan kedamaian, dan kita engga mendengar lagi kata caci maki yang sangat tidak sopan. Ingat lho negara kita kan terkenal dengan sopan santun, tapi akhir-akhir ini suasana itu sudah menjadi hilang,” tegas pengacara senior itu.

Sebelumnya beredar video 2 orang pemuda sedang berjalan, salah satunya merekam video dan satu orang lagi dengan mengenakan pakaian gamis dan bersorban hijau mengungkapkan kata-kata “Hai Jokowi ketemu engkau sama saya, saya bunuh engkau. Jokowi dan antek-anteknya Wiranto kau ja*****, b*****t, pengkhianat”.

Sementara yang merekam video seseorang yang memakai peci merah mengakhiri rekaman video dengan mengatakan “situasi di Petamburan, gak jauh dari kerumunan warga dan kantor Polisi tadi. Ini lagi menghindari bukan kami takut, tapi kami gak punya peralatan sama sekali. Beliau bawa senjata, ada ketebak barusan kena peluru dari FPI”.