LIPI: Wilayah Islam Politik Mudah Terima Hoaks

Jakarta, NusantaraPos – Peneliti Sosial dan Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amin Mudzakir, memaparkan daerah-daerah yang rawan termakan isu hoaks. Antara lain ada di tiga provinsi di Indonesia. Data ini mengacu hasil penelitian terhadap 2000 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Daerah provinsi Aceh, Jabar (Jawa Barat), Banten itu. Tingkat keterimaan terhadap berita PKI, kriminalisasi ulama, invasi tenaga asing itu tinggi sekali dirilis tahun 2018 terhadap 1800 responden, masing-masing provinsi 200 orang ada di sembilan provinsi,” ujar Amin pada diskusi ‘Hoaks, Integritas KPU dan Ancaman Legitimasi Pemilu’ yang digelar Institut Demokrasi Republikan (ID-Republikan) di kawasan Cikini, Jumat (18/1/2019).

Total sembilan provinsi yang diteliti, antar lain Sumatera Utara, Aceh, seluruh Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,  Banten, DKI Jakarta, DIY Yogyakarta, dan Sumatra Selatan. Turut diukur tingkat toleransi di daerah-daerah tersebut.

Menurut Amin, wilayah yang kental nilai agamanya, lebih mudah termakan hoaks.

“Di daerah-daerah yang punya afiliasi dengan Islam politik, sangat tinggi tingkat keterimaan berita yang telah kita konfirmasi adalah hoaks,” ungkapnya.

Data ini dianggap bukan istimewa, mengingat adanya tafsir ajaran Islam yang dinilai bertentangan dengan paham komunisme yang dianut PKI. Walau demikian, kawasan yang menjadi basis penganut Nahdlatul Ulama (NU) tak mudah terpengaruh hoaks jenis itu.

Di samping itu, hasil penelitian juga menyebut bahwa penyebar hoaks merupakan orang yang mengerti sejarah dan berpengetahuan luas.

“Mereka yang memproduksi tahu persis isu mengenai komunisme, isu anti China, Jokowi itu China akan laku. Daerah di luar itu, Bali misalkan atau Papua, tidak akan laku karena tidak ada memori kolektif yang membuat orang tergiring untuk menerima info hoaks tersebut,” tandas Amin. (RK)