Buruh KSBSI: People Power Sesungguhnya Sudah Ketika Mencoblos

Jakarta, NusantaraPos – Buruh menentang gerakan people power yang disuarakan sejumlah elit politik menyikapi Pemilu 2019. Alasannya, aksi tersebut sesungguhnya sudah dilakukan 17 April 2019, melalui pencoblosan calon pemimpin Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg).

“People power itu sesungguhnya sudah dilakukan di tanggal 17 April 2019, ketika mencoblos calon anggota legislatif dan calon presiden. Melalui cara itu, rakyat Indonesia telah menentukan masa depannya untuk lima tahun ke depan,” ujar Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) DKI Jakarta, Dwi Harto di sela-sela diskusi di kantornya, Jakarta, Sabtu (18/5/2019).

Ketika pencoblosan, rakyat telah berbondong-bondong menentukan pemimpinnya selama lima tahun ke depan. Konsep demokrasi inilah yang menurutnya telah disepakati seluruh pihak, termasuk peserta pemilu. Apabila tak puas dengan hasil Pileg dan Pilpres, imbuh Dwi, ada mekanisme yang telah diatur dan disepakati.

“Harapan kita pada masyarakat agar berpikir cerdas dan rasional. Toh bila ditemukan kecurangan, ketidakpuasan, negara kita negara hukum ada mekanismenya. Bukan lagi mengajak masyakat untuk turun ke jalan,” jelas dia.

Buruh dari KSBSI sendiri rencananya tidak akan terlibat dalam gerakan people power. Mereka menyerahkan serta mendukung proses dan hasil pemilu, kepada pihak terkait seperti Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI).

“KSBSI pernah terlibat people power pada ’98. Nah kalau dikaitkan dengan tahun ’98 tidak pas, karena sudah beda situasinya,” kata dia.

Sementara, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta bidang Pengupahan dan Jaminan Sosial, Nurzaman, meminta gerakan people power tak dilakukan. Sebab selain cenderung melanggar hukum, aksi tersebut berpotensi mengganggu stabilitas keamanan, politik dan ekonomi, sehingga ujungnya merusak iklim investasi.

“Tidak perlu lagi melakukan hal-hal yang bertentangan. Lebih baik kita semua melakukan hal positif seperti bekerja bagi para buruh, dan pengusaha menjalankan usahanya, agar kita semua bisa tetap maju,” tandasnya. Kik